Tiongkok Kaget Terjadi Serangan di New Orleans
![Tiongkok Kaget Terjadi Serangan di New Orleans](https://mediaindonesia.com/cdn-cgi/image/width=800,quality=80,format=webp/https://asset.mediaindonesia.com/news/2025/01/03/1735875344_144c6086f932b0c1e9bd.jpg)
PEMERINTAH Tiongkok menyampaikan keterkejutannya terhadap peristiwa serangan atas kerumunan orang di New Orleans, Amerika Serikat.
"Kami terkejut dengan serangan kekerasan itu. Kami menyampaikan belasungkawa atas nyawa yang hilang dan simpati kepada keluarga korban dan yang terluka," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Mao Ning pada Kamis (2/1).
Pada Rabu (1/1) sekitar pukul 03.15 pagi waktu setempat (16.15 WIB), satu truk menabrak pusat French Quarter, destinasi populer untuk merayakan hari besar seperti Malam Tahun Baru, di New Orleans, Louisiana, sehingga menyebabkan 15 orang tewas dan 35 lainnya terluka.
"Tiongkok menentang semua tindakan teroris yang menargetkan warga sipil," tambah Mao Ning.
Ia pun memastikan tidak ada warga negara Tiongkok yang menjadi korban dalam insiden tersebut.
"Berdasarkan informasi yang dikumpulkan oleh Kedutaan Besar Tiongkok di AS, sejauh ini belum ada laporan kematian atau cedera dari warga Tiongkok," ungkap Mao Ning.
Pelaku diidentifikasi sebagai Shamsud Din Jabbar, pria berusia 42 tahun asal Texas dan veteran Angkatan Darat AS. Pelaku juga disebut membawa bendera kelompok teroris Daesh.
Pelaku disebut tewas dalam baku tembak dengan polisi setelah melakukan penyerangan.
Biro Investigasi Federal (FBI) sedang menyelidiki kemungkinan hubungan pelaku dengan organisasi teroris Daesh. Beberapa alat peledak juga ditemukan di dalam kotak penyimpanan es yang ada di truk pelaku.
Presiden Joe Biden dan Presiden terpilih Donald Trump menanggapi serangan truk dan penembakan di New Orleans tersebut.
"Tidak ada bentuk kekerasan yang dapat dibenarkan, dan kami tidak akan mentolerir serangan terhadap rakyat kami," kata Biden dalam pernyataannya, Rabu malam waktu setempat.
Trump mengaitkan insiden tersebut dengan imigrasi ilegal dan mengklaim, "Seperti yang saya katakan sebelumnya, para kriminal yang datang (ke Amerika Serikat) jauh lebih buruk dari pada para kriminal di negara ini. Pernyataan ini telah menjadi kenyataan."
Polisi AS juga menyelidiki kemungkinan tindakan terorisme setelah Tesla Cybertruck terbakar dan meledak di depan hotel Trump di Las Vegas. Insiden tersebut dilaporkan telah menewaskan satu orang dan melukai tujuh lainnya. (Ant/Z-6)
Terkini Lainnya
Anak Tiri Pengasuh Pangeran William Korban Serangan New Orleans
Remaja AS Keturunan Palestina Korban Serangan Maut di New Orleans
Joe Biden: Tidak Ada Bukti Keterlibatan Pihak Lain dalam Serangan Teroris New Orleans
Trump Kritik Kepemimpinan Tanggapi Serangan di New Orleans
New York Tingkatkan Keamanan seusai Serangan di New Orleans dan Las Vegas
Kebakaran Los Angeles Potensial Makin Parah akibat Angin Santa Ana
Angin Santa Ana Diperkirakan kian Kencang Perparah Kebakaran California
Biden dan Netanyahu Bahas Gencatan Senjata di Gaza
Update, Korban Tewas Kebakaran di LA Menjadi 24 Orang
Mark Zuckerberg: CIA Dapat Mengakses Pesan WhatsApp
Rekayasa Konstitusional Pemilu Presiden
Indonesia di BRICS: Babak Baru atau Keterikatan Baru?
Polemik Pagar Laut
PLTN di Tengah Dinamika Politik dan Korupsi, Siapkah Indonesia Maju?
Setelah 30 Kali Ditolak MK
Dokter Buruh
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap