Biden dan Netanyahu Bahas Gencatan Senjata di Gaza

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbicara melalui telepon seiring dengan momentum yang terbangun untuk mencapai gencatan senjata Gaza dan kesepakatan pembebasan sandera.
Israel dan Hamas dipahami membuat kemajuan tetapi ketidakpastian masih ada mengenai aspek-aspek kunci dari kesepakatan potensial.
Dilansir dari BBC, Gedung Putih mengatakan bahwa Biden membahas situasi regional yang berubah secara fundamental setelah gencatan senjata Israel dengan Hizbullah di Libanon, jatuhnya rezim Assad di Suriah, dan melemahnya kekuatan Iran di wilayah tersebut.
Sementara itu, pihak Netanyahu mengatakan bahwa ia telah memberi kabar terbaru kepada Biden mengenai instruksi yang telah ia berikan kepada para negosiator senior di Doha untuk memajukan pembebasan para sandera.
Dalam panggilan telepon itu, yang merupakan panggilan telepon pertama yang diumumkan kepada publik sejak Oktober, Biden menekankan perlunya gencatan senjata di Gaza dan pemulangan para sandera dengan lonjakan bantuan kemanusiaan yang dimungkinkan oleh penghentian pertempuran di bawah kesepakatan.
Hal ini terjadi sehari setelah Netanyahu mengirim delegasi keamanan Israel, termasuk direktur badan mata-mata Mossad dan dinas keamanan Shin Bet, ke perundingan tidak langsung di ibu kota Qatar yang dimediasi oleh para pejabat Qatar, Amerika Serikat, dan Mesir.
Media Israel melaporkan bahwa Netanyahu bertemu dengan para anggota kabinetnya yang menentang kesepakatan gencatan senjata untuk membujuk mereka agar tidak mengundurkan diri.
Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy bertemu dengan mitranya dari Israel di Jerusalem untuk mendiskusikan kemajuan kesepakatan.
Pada Sabtu, utusan Donald Trump untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, bertemu dengan perdana menteri Israel di tengah-tengah upaya untuk mencoba mencapai kesepakatan sebelum pelantikan presiden terpilih pada 20 Januari.
Trump sebelumnya mengatakan bahwa neraka akan pecah jika para sandera tidak dibebaskan sebelum dia kembali ke Gedung Putih.
Beberapa waktu lalu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan bahwa kesepakatan sudah sangat dekat. Ia berharap dapat menyelesaikannya sebelum Trump dilantik. Kesepakatan apa pun akan didasarkan pada proposal yang dibuat Biden pada Mei 2024. (Z-2)
Terkini Lainnya
Hamas dan Israel Sepakat Jalankan Gencatan Senjata
Gencatan Senjata Gaza Terancam, Hamas dan Israel Saling Mengancam
PBB: Rekonstruksi Jalur Gaza Diperkirakan Capai Rp867 Triliun
Rekonstruksi Gaza Bisa Dilakukan tanpa Usir Penduduk Palestina
Trump Bersikeras Ingin Kuasai Gaza, Desak Relokasi Warga Palestina
Netanyahu Ancam Lanjutkan Perang di Gaza jika Hamas Tak Bebaskan Sandera
24 Juta Kasus dan Ribuan Kematian di AS Akibat Flu, Terburuk dalam Satu Dekade
TikTok Kembali ke Toko Aplikasi AS Setelah Trump Tunda Larangan hingga April
Kesepakatan Energi dan Perdagangan: Trump dan Modi Perkuat Hubungan Ekonomi AS-India
Vatikan Tolak Upaya Penggusuran Warga Gaza oleh Trump
Kubu Demokrat Kecam Trump Ingin Ambil Alih Gaza
Trump Dorong Tarif Timbal Balik, Picu Kekhawatiran Perang Dagang dan Inflasi
Khittah Pers Indonesia
Melampaui Kebijakan Gincu Pendidikan
Afirmasi untuk Pengesahan RUU PPRT
Kebijakan Imperialisme Trump
Penyehatan Tanah untuk Peningkatan Produktivitas Pertanian
Trumpisme dalam Tafsiran Protagorian: Relativitas dalam Ekonomi Global
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap