Staf USAID di Seluruh Dunia Akan Diberhentikan Sementara dan Diperintahkan Kembali ke AS

STAF Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) di seluruh dunia akan ditempatkan dalam cuti administratif dan diperintahkan kembali ke AS, menurut sebuah perintah yang dikeluarkan pada Selasa malam.
Mulai pukul 23:59 ET pada Jumat, "semua pegawai tetap USAID akan ditempatkan dalam cuti administratif secara global, kecuali personel yang ditunjuk untuk menjalankan fungsi-fungsi penting, kepemimpinan inti, dan program tertentu," menurut pernyataan di situs web USAID, yang kembali aktif setelah sebelumnya tidak dapat diakses selama seminggu.
Pernyataan tersebut juga menyebutkan USAID sedang menyiapkan rencana bagi personel yang ditempatkan di luar AS, di mana badan tersebut akan mengatur dan membayar perjalanan kembali ke AS dalam waktu 30 hari serta menghentikan "kontrak yang dianggap tidak esensial."
Sebagai informasi, pegawai tetap adalah pejabat pemerintah yang dipekerjakan langsung pemerintah AS, berbeda dengan kontraktor yang jumlahnya cukup besar di USAID. Banyak dari kontraktor tersebut sudah mengalami pemutusan hubungan kerja atau diberhentikan sementara.
Pernyataan di situs web USAID diakhiri dengan kalimat: "Terima kasih atas layanan Anda."
CNN sebelumnya melaporkan para staf menerima email individu pada Selasa yang memberi tahu mereka akan ditempatkan dalam cuti administratif. Beberapa pejabat membagikan pemberitahuan dari Pejabat Wakil Administrator USAID, Peter Marocco, kepada CNN. Pemberitahuan ini dikirimkan kepada pejabat yang berbasis di luar negeri dan di Washington, DC.
"Anda akan tetap berada dalam cuti administratif dengan gaji sampai ada pemberitahuan lebih lanjut," bunyi pemberitahuan tersebut.
"Selama periode cuti administratif, Anda tidak diperbolehkan memasuki kantor USAID, mengakses sistem USAID, atau menggunakan posisi atau wewenang Anda di USAID dengan cara apa pun tanpa izin saya atau izin dari atasan Anda," kata Marocco dalam surat tersebut.
Pemberitahuan ini muncul setelah pemerintahan Trump mulai membongkar USAID dan membekukan hampir seluruh bantuan luar negeri. Sehari sebelumnya, Menteri Luar Negeri Marco Rubio mengumumkan ia akan bertindak sebagai administrator USAID, yang menandai pengambilalihan badan kemanusiaan tersebut Departemen Luar Negeri AS.
Dalam beberapa hari terakhir, puluhan pejabat senior USAID ditempatkan dalam cuti administratif, ribuan kontraktor diberhentikan. Para pegawai diberitahu minggu ini untuk tidak melapor ke kantor pusat USAID di Washington. Situs web USAID serta akun X mereka juga dinonaktifkan.
Ketika seorang wartawan mengatakan kepada Trump, Selasa, tampaknya ia ingin menutup USAID, presiden tertawa dan berkata, "Sepertinya begitu."
"Lihat semua penipuan yang ditemukan Elon Musk di USAID," kata Trump, merujuk pada miliarder teknologi yang kini memimpin Departemen Efisiensi Pemerintahan. "Pasti ada korupsi," tambahnya tanpa memberikan bukti.
Dalam suratnya, Selasa, Marocco meminta para pegawai untuk mengirim email ke pejabat USAID dengan "informasi kontak pribadi Anda, termasuk nomor telepon, email, dan alamat surat" agar mereka tetap tersedia selama jam kerja. Namun, seorang pegawai USAID mengatakan kepada CNN bahwa setelah mereka mengirim email, mereka menerima balasan otomatis yang menyatakan bahwa pejabat tersebut juga sedang dalam cuti administratif.
"Orang-orang panik. Teman-teman saya menangis. Kami tidak tahu apa yang terjadi," kata seorang pejabat USAID yang ditempatkan dalam cuti. Mereka juga menambahkan banyak pejabat yang ditempatkan di luar negeri memiliki anak yang bersekolah atau pasangan yang bekerja, dan kini semua kehidupan mereka menjadi kacau.
"Kami tidak bisa mengakses sistem pemerintah, tidak bisa melihat email. Rasanya seperti kami adalah penjahat," tambahnya.
Pada Senin, ribuan kontraktor layanan personal dan pegawai negeri kehilangan akses ke email serta sistem USAID dalam semalam. Kekacauan mendadak ini membuat para pegawai kesulitan mendapatkan jawaban apa pun, menurut beberapa pejabat.
Selain itu, kantor pusat USAID dan gedung-gedung tambahan di wilayah Washington, DC, akan tetap tutup sepanjang sisa minggu ini, menurut email yang dikirim ke staf, Selasa dan diperoleh CNN. Kantor yang ditutup mencakup markas besar di Washington, satu lokasi tambahan di DC, serta kantor di Leesburg dan Springfield, Virginia.
"Personel yang biasanya bekerja di properti USAID ini harus bekerja dari rumah minggu ini," kata email tersebut.
Namun, ada pengecualian bagi personel dengan fungsi esensial di lokasi, seperti pemeliharaan gedung, menurut email tersebut. Meskipun demikian, pegawai masih "diharapkan tetap tersedia selama jam kerja dan operasi normal."
Para pegawai yang ditempatkan dalam cuti administratif pada hari Selasa bergabung dengan staf senior lainnya yang telah diberhentikan segera setelah pelantikan Presiden Donald Trump.
Musk memimpin upaya pemerintahan Trump untuk melemahkan USAID, dengan secara keliru menyebut badan ini sebagai "sarang kaum Marxis radikal kiri yang membenci Amerika" dan menuduhnya sebagai "organisasi kriminal" yang seharusnya "dihancurkan."
Langkah-langkah pemerintahan Trump ini telah menimbulkan pertanyaan dari Partai Demokrat mengenai legalitas upaya pembubaran USAID, yang kemungkinan besar akan berdampak besar pada bantuan kemanusiaan global dari Amerika Serikat. (CNN/Z-3)
Terkini Lainnya
Pemecatan Ratusan Karyawan FAA oleh Pemerintahan Trump Dapat Berdampak pada Keselamatan Penerbangan
Netanyahu Tegaskan Komitmennya pada Rencana Trump untuk Gaza
Trump Ajukan Kasus ke Mahkamah Agung untuk Pecat Kepala Pengawas Etik Pemerintah
Pasukan Perdamaian Inggris segera Ditempatkan di Ukraina
Delegasi AS akan ke Arab Saudi untuk Siapkan Pertemuan Trump-Putin
Netanyahu Sebut Rencana Trump Ambil Alih Gaza Penting untuk Masa Depan Israel
Serangan Mordechai Brafman Gambarkan Sentimen Anti-Arab Berkembang di AS
Sir Keir Starmer Tekankan Peran AS dalam Jaminan Keamanan untuk Perdamaian Ukraina
Ditembak Mordechai Brafman di Miami, Korban: Serangan Antisemit
Siapakah Mordechai Brafman yang Tembak Dua Orang Israel di Miami?
Iran Kecam Netanyahu yang Ancam Republik Islam
Orang Pro-Israel Tembak Dua Korban Disangka Warga Palestina di Miami Beach
Ketika Menhan AS Beretorika
Alternating Family dan Perkembangan Keluarga Generasi Z
Hilangnya Kejujuran
Proyek Genom Manusia, Pedang Bermata Dua
Kebijakan Imperialisme Trump
Penyehatan Tanah untuk Peningkatan Produktivitas Pertanian
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap