Trump akan Danai Ukraina Perangi Rusia tapi Ada Syarat

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan bahwa ia menginginkan akses bebas ke sumber daya alam dan mineral penting Ukraina yang melimpah sebagai imbalan atas bantuan militer senilai miliaran dolar yang telah dipasok Washington ke Kyiv.
Ini ide yang sebelumnya disarankan oleh senator Republik dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Mereka berusaha menarik perhatian Trump agar mempertahankan dukungan Washington terhadap Kyiv.
"Kami ingin membuat kesepakatan dengan Ukraina. Mereka akan mengamankan apa yang kami berikan kepada mereka dengan logam langka dan hal-hal lain," kata Trump kepada wartawan di Ruang Oval seperti dilansir NBC News, Rabu (5/2).
"Saya menginginkan keamanan logam langka dan mereka bersedia melakukannya," tambahnya.
Selain menjadi lumbung pangan dunia, Ukraina ialah pemasok besar gandum dan komoditas pertanian lain. Terlebih negara ini juga memiliki unsur logam yang langka dan mineral penting yang melimpah.
Elemen-elemen seperti litium, galium, dan neodymium sangat penting dalam memproduksi berbagai macam teknologi yang mencakup baterai kendaraan listrik, panel surya, dan perangkat keras militer canggih. Karena itu, AS dan Tiongkok antara lain semakin menginginkannya.
Pernyataan Trump disampaikan saat Ukraina dan negara-negara tetangganya di Eropa dengan cemas menunggu rincian rencananya untuk mengakhiri perang di Ukraina yang dilancarkan Rusia dengan invasi skala penuh tiga tahun lalu.
Meskipun presiden hanya memberikan sedikit rinciannya tentang cara perdamaian dapat dicapai, kendala utamanya ialah negara-negara Eropa belum memberikan kontribusi sebanyak US$175 miliar dalam bentuk bantuan yang menjadikan Amerika sebagai donor terbesar Ukraina.
Ia juga menegaskan kembali keinginannya yang sudah lama ada bahwa AS akan menghentikan perang yang konyol itu.
Dorongan itu telah memicu ketegangan di antara para pendukung Kyiv bahwa Trump mungkin mencoba memaksakan gencatan senjata yang menguntungkan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Apalagi Rusia yang terus memperoleh keuntungan di medan perang tidak menunjukkan keinginan untuk gencatan senjata tanpa perolehan teritorial yang signifikan. Putin pun berjanji bahwa Ukraina tidak akan pernah bergabung dengan NATO.
Zelensky mengatakan sebelumnya bahwa ia menilai perang itu sebagai perang antara Rusia dan Barat, bukan hanya Ukraina, dan karena itu telah memohon kepada negara-negara Barat untuk menyediakan lebih banyak persenjataan.
Presiden Ukraina juga telah memberikan komentar positif tentang kerja sama dengan Trump dan sekarang tampaknya ada beberapa kesepakatan mengenai masalah mineral tanah yang langka itu. (Z-2)
Terkini Lainnya
Sir Keir Starmer Tekankan Peran AS dalam Jaminan Keamanan untuk Perdamaian Ukraina
Besok, Pertemuan Rusia-AS Bahas Ukraina di Arab Saudi
Pasukan Perdamaian Inggris segera Ditempatkan di Ukraina
Negara-Negara Eropa Tolak Demiliterisasi Ukraina
Trump Segera Atur Pertemuannya dengan Putin
AS dan Rusia Gelar Pembicaraan Perdamaian Ukraina Tanpa Kyiv, Eropa Tersisih
Indonesia Bahas Keamanan Pangan dan Energi dengan Rusia
Ketika Menhan AS Beretorika
Alternating Family dan Perkembangan Keluarga Generasi Z
Hilangnya Kejujuran
Proyek Genom Manusia, Pedang Bermata Dua
Kebijakan Imperialisme Trump
Penyehatan Tanah untuk Peningkatan Produktivitas Pertanian
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap