visitaaponce.com

Menko Luhut Melihat Kondisi Sungai Citarum Terkini

Menko Luhut Melihat Kondisi Sungai Citarum Terkini
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengunjungi Sungai Citarum.(MI/DEPI GUNAWAN)

MENTERI Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan meninjau kondisi Sungai Citarum di Sektor 9, Desa Pangauban, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Sabtu (10/8).

Pada kesempatan itu, ia mengenang kondisi Citarum pada enam tahun silam
yang masih dipenuhi tumpukan sampah. Namun pada kali ini, kondisinya sudah bersih dan airnya jadi bening berkat program Citarum Harum.

Salah satu hal menonjol dalam penanganan sampah adalah inovasi yang
dilakukan TNI AD yaitu dengan menurunkan perahu ponton, konveyor, hingga alat pencacah dan pemilah sampah. Selain itu juga insinerator yang dikembangkan di Bengkel Pusat Peralatan Pusat Peralatan TNI Angkatan Darat.

Baca juga : DPR Pertanyakan Tumpang Tindih Satgas IKN

"Semua ini inovasi pengelolaan sampah yang sudah lama saya pikirkan. Tidak terbayang bisa terwujud, yang disajikan TNI Angkatan Darat. Jadi tidak pakai tenaga banyak orang. Ini merupakan satu langkah luar biasa," kata Luhut.

Semua alat tersebut didesain dan bekerja secara simultan mulai dari perahu ponton yang mengangkut sampah dari sungai lalu dinaikkan ke truk melalui konveyor darat. Setelah itu dipilah dengan mesin pemilah sampah sampai proses pembakaran. Semua itu dikerjakan dengan sangat efektif dan tidak membutuhkan banyak tenaga manusia.

"Untuk mengumpulkan sampah itu ponton dan konveyer. Saya agak terkejut
juga karena kita pernah dapat bantuan dari Belanda dan dari Perancis, itu ya tidak ada beda jauh dengan ini," ujar Luhut.

Baca juga : Indonesia tidak Takut dengan KEK Johor Punya Malaysia-Singapura

Ia pun memuji peralatan sampah buatan prajurit TNI-AD yang harganya jauh lebih terjangkau yakni hanya Rp350 juta daripada sumbangan yang diberikan Belanda dan Perancis yang menyentuh US $1 juta.

"Tadi makanya saya minta ada yang disempurnakan lagi, ada kurang
sana-sini. Nanti masukkan saja ya ke e-katalog," tuturnya.

Luhut juga meminta insinerator atau alat pembakaran sampah yang diproduksi TNI-AD bisa lulus SNI setelah diuji oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

"Saya berharap dalam beberapa bulan ke depan harus lulus SNI menyangkut
asapnya. Tapi tadi mengenai temperatur mereka sudah bisa 800 derajat celcius. Saya kira sudah memenuhi syarat, tapi emisi dari asapnya kita perlu lihat," tambahnya.

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat