visitaaponce.com

Sanitary Landfill di TPA Cikundul Sukabumi sudah Terpakai 40

Sanitary Landfill di TPA Cikundul Sukabumi sudah Terpakai 40%
Tumpukan sampah menanti pengangkutan menuju tempat pembuangan akhir sampah(ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)

TEMPAT Pemrosesan Akhir (TPA) Cikundul, di Kecamatan Lembursitu, Kota
Sukabumi, Jawa Barat, sudah menerapkan pengelolaan sampah menggunakan
metode sanitary landfill. Namun, baru berjalan sekitar tujuh bulan, lahan pengelolaannya sudah terpakai 40%.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Sukabumi, Asep Irawan, mengaku
waswas dengan kapasitas TPA Cikundul meskipun sudah menerapkan metode sanitary landfill. Sebab, baru tujuh bulan dipergunakan, kapasitasnya sudah mencapai 40%.

"Padahal, awalnya diprediksi bisa dipergunakan dua sampai tiga tahun ke
depan," ujarnya, Senin (12/8).

Baca juga : Pemkot Sukabumi Ketar-ketir Hadapi Persoalan Sampah

Melihat kondisi itu, Asep memandang perlu mencari berbagai opsi pengelolaan sampah. Dia khawatir kalau tak dicari alternatif lain dari sekarang, maka nanti bisa kewalahan seandainya kapasitas sanitary landfill betul-betul penuh.

"Kami sudah berkomunikasi dengan Kementerian PUPR menjajaki kemungkinan
pembangunan pabrik pengolahan sampah menjadi RDF (refuse derived fuel)," terangnya.

Penjajakan kerja sama ini akan melibatkan PT Siam Cement Group (SCG). Kedua belah pihak yakni DLH Kota Sukabumi dan PT SCG sudah menandatangani nota kesepakatan.

Baca juga : Polres Sukabumi Kota Simulasikan Sistem Pengamanan Pilkada 2024

"Kerja sama ini seperti ini sudah berjalan di Kabupaten Sukabumi. Bedanya, di kabupaten pabriknya dari SCG. Kalau kita di kota pabrik nanti dari Kementerian PU-Pera, lalu pengelolannya bersama SCG. Jadi, SCG semacam offtaker yang akan menampung briket dari hasil pengolahan sampah," ujarnya.

Opsi lainnya, lanjut Asep, Pemkot Sukabumi masih menunggu pembangunan TPA Regional. Teknis pembangunan dan pembiayaannya dilaksanakan Pemprov Jawa Barat.

"Sesuai rencananya, pembangunan TPA Regional selesai pada 2028," pungkasnya.

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat