RS Hasan Sadikin Bandung Siapkan Sanksi Tegas Bagi Pelaku Bullying
RS Hasan Sadikin Bandung, Jawa Barat, tidak segan memberikan sanksi tegas kepada siapa saja yang melakukan tindak perundungan atau bullying di lingkungan RS rujukan utama di 'Kota Kembang' itu.
Hal ini disampaikan Direktur Utama RS Hasan Sadikin Rachim Dinata Marsidi menyusul terjadinya bullying yang dialami mahasiswa program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di RS Hasan Sadikin dengan pelakunya adalah seorang dosen di Universitas Padjajaran (Unpad).
"Kami telah mengumpulkan seluruh mahasiswa PPDS. Mahasiswa telah diberi peringatan untuk tidak melakukan perundungan. Semua sudah sepakat (tidak ada perundungan). Ancaman saya, saya keluarkan kalau ada pelanggaran berat. Yang berat itu mukul, pokoknya yang mencederai, tidak ada lagi ampun dan semua sepakat bahwa hal itu tidak akan terjadi lagi," tegasnya, Rabu (21/8).
Baca juga : IDI: Perundungan di Lingkungan PPDS Bertentangan dengan Sumpah Dokter
Saat ini ada sekitar 1.000 mahasiswa PPDS dari 22 program studi (prodi) di RSHS Bandung. Dia memastikan, seluruh mahasiswa PPDS sudah berkomitmen untuk tidak melakukan perundungan.
"Kalau saya keluarkan, sekolahnya mengeluarkan juga, karena saya sudah sepakat dengan dekan bahwa tidak ada bullying di RSHS," ungkap Rachim.
Sebelumnya, lanjut Rachim, 10 orang telah dijatuhi sanksi karena melakukan perundungan kepada PPDS bedah saraf di RSHS.
Baca juga : PB IDI Tunggu Hasil Penyelidikan PPDS Undip yang Bunuh Diri
Fakultas Ilmu Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) memberi hukuman bertingkat, dari sanksi berat, sedang, hingga ringan pada para terduga pelaku.
Adapun sanksi terberat yakni pemutusan studi bagi dua pelaku bullying yang melakukan pelanggaran kategori berat.
"Dua orang PPDS dikembalikan ke fakultas dan itu hak saya. Dua itu sudah berproses, jadi saya tinggal melanjutkan saja, tapi saya harus
memberikan efek jera ke yang lainnya karena pelanggarannya berat," ucap Rachim.
Baca juga : Pihak Undip Bantah Dokter PPDS yang Bunuh Diri Korban Perundungan
Rachim memastikan, seluruh proses pembelajaran mahasiswa PPDS diawasi ketat oleh dosen. Selain diawasi, RSHS juga tidak segan melapor ke pihak berwajib jika kembali menemukan pelanggaran berat dalam proses PPDS.
Di samping itu pihaknya juga menerjunkan dosen yang bertugas mengawasi proses PPDS. Sementara itu, Wakil Dekan 1 Fakultas Kedokteran Unpad, Ruswana Anwar, melalui keteranganya mengatakan, Fakultas Kedokteran Unpad dan RSHS sebagai lembaga pendidikan tinggi untuk mencetak SDM yang berkualitas di bidang Kesehatan.
Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Indonesia, sangat miris dan prihatin dengan fenomena bullying (perundungan) yang terjadi di lingkungan pendidikan spesialisasi di Indonesia khususnya di Departemen Bedah Saraf.
Upaya pemberantasan telah dan terus dilakukan sejak lama, tapi belum membuahkan hasil yang menggembirakan, sehingga perundungan kembali terjadi.
"Upaya preventif dan treatment sudah dilakukan berulang kali. Sebagai contoh preventif yang dilakukan adalah membentuk komisi disiplin, etika, dan anti kekerasan Fakultas Kedokteran dan RS Hasan Sadikin. Kemudian, membuat buku pedoman sanksi kekerasan dan bullying," terang Ruswana. (AN/J-3)
Terkini Lainnya
PaDi UMKM Mengoneksikan UMKM ke Pasar Besar
Abdy Yuhana: Dirgahayu ke 79 TNI, Politik TNI Politik Kebangsaan dan Kenegaraan
Cara Darul Hikam Berjuang Mengatasi Banyak Kendala di Dunia Pendidikan
Rumah Zakat Gelar Urun Rembug Kemerdekaan Palestina, Gelorakan Kembali Dukungan
Dikelola BKSDA, Tempat Penampungan Buaya Muara di Cianjur Tak Layak
Telkomsel Bersama AWS Apresiasi Finalis Program Inklusi Digital
Popok Bayi Didonasikan untuk Korban Gempa di Kabupaten Bandung
BPBD Kabupaten Tasikmalaya Imbau Masyarakat Waspada Potensi Bencana Hidrometeorologi
Bantuan terus Mengalir Bagi Warga Terdampak Gempa Bumi di Kabupaten Bandung
Hari Batik, Sutan Raja Hotel & Convention Centre Soreang Promosikan Batik Kina
Polda Jawa Barat Tetapkan 3 Tersangka Dugaan Korupsi di RSUD Kabupaten Sukabumi
Video Analitik Antares Eazy Menciptakan Pengalaman Parkir yang Aman dan Nyaman
Produsen Pakaian Bayi Tanah Air Terus Berinovasi
Kampung Batik Paledang Rayakan Hari Batik Nasional dengan Semangat Pelestarian
Mercure Bandung Nexa Supratman Gelar Latihan Simulasi Evakuasi Korban Kebakaran
Angka Kemiskinan di Kota Sukabumi Cenderung Turun Pascapandemi Covid-19
Status Darurat Bencana Gempa di Bandung Diubah Menjadi Pemulihan
Jumlah Penumpang Angkutan Udara di Jawa Barat Menurun
Rayakan HUT Pertama, Luminor Hotel Metro Indah Bandung Mengusung Tema Innovation
De Braga by Artotel Gelar Pameran Tunggal Rangga Maulana Bertema Minorhythm
Rooms inc D'Botanica Bandung Hadirkan Solusi Meeting Terbaik
Manjakan Diri dengan Dining di Rooftop Moxy Sky Resto & Bar Bandung
Ascott Fun and Run Bandung Ajak Warga Bergerak untuk Kesehatan Jantung
GDBB Menggelar Staf Meeting, Ajang Mempererat Keakraban
Malam Penuh Romansa di éL Hotel Bandung: Persiapkan Tahun Baru dengan Gaya
30 Tahun Accor Plus, ibis Bandung Trans Studio Gelar Makan Malam Eksklusif
9 Wisata Alam di Jawa Barat yang Bisa Camping, Lengkap dengan Akses dan Harga Tiket Masuknya
Luminor Hotel Metro Indah Bandung Rayakan Ulang Tahun Pertama dengan Promo Spesial Staycation
9 Rekomendasi Wisata di Kabupaten Bandung: Akses, Fasilitas dan Tiket Masuk
9 Destinasi Wisata di Puncak Bogor, Cocok untuk Liburan Bareng Keluarga
Mosslife Coffee Buka Gerai ke-4 di Grand Cordela Hotel Bandung, Usung 100% Arabica dan Eco-Friendly
Farm to Table, All You Can Eat Dinner Hidangan organik di Holiday Inn Bandung Pasteur
8 Rekomendasi Kuliner di Bandung yang Wajib Dicoba
Mengenal lebih dekat Arnold Dharmma, CEO Jabarano Coffee Bandung
11 Rekomendasi Kuliner Favorit di Bandung yang Wajib Dicoba
Terus Berekspansi, Dapur Solo Buka Gerai Ketiga di Bandung
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap