Minim Bantuan saat Kekeringan, Warga di Tasikmalaya Ancam Golput di Pilkada
WARGA Kampung Sukahaji RW05, Desa Karangmulya, Kecamatan Jamanis, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, hampir putus asa dengan kondisi mereka setiap musim kemarau yang selalu menghadapi kekeringan.
Kekeringan selalu membuat warga mengalami krisis air bersih. Hal itu membuat 60 Kepala Keluarga (KK) terdampak. Dampaknya, setiap pagi warga desa harus mengambil air di Sungai Jayanti.
Tahun berganti tahun, pemimpin silih berganti. Namun, krisis air bersih di desa itu tidak pernah teratasi. Seorang warga, Edah, 48, mengatakan krisis air yang terjadi di kampungnya membuat semua ibu rumah tangga termasuk para suami selama ini terpaksa harus mengambil air sisa berada di Sungai Jayanti meski kondisinya menyusut secara drastis.
Baca juga : Petani Tasikmalaya Gagal Panen, Stok Gabah Kering Kosong
Namun, upaya yang dilakukan tidak lain untuk kebutuhan minum, masak dan wudu termasuk mencuci piring tapi mencuci pakaian, mandi dilakukan di sungai tersebut. Warga pun sepakat untuk tidak memilih dalam Pilkada 2024 jika tidak mendapat solusi yang pasti dari para pasangan calon kepala daerah.
"Krisis air bersih yang terjadi sejak beberapa bulan terakhir hingga sekarang ini masyarakat masih belum mendapatkan bantuan air bersih dari Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya. Akan tetapi, bagi warga akan tetap bertahan dalam kondisi apapun dan jika belum ada bantuan air pada Pilkada tahun 2024 semuanya tidak akan memilih pemimpin alias golput," ujarnya, Minggu (8/9).
Tidak hanya itu, Ropiah, 56, warga Sukahaji mengatakan, musim kemarau panjang yang terjadi tahun ini membuat banyak lahan pertanian mengering dan membuat masyarakat kesulitan mendapat air bersih.
Baca juga : Krisis Air Meluas, Warga Tasikmalaya Mengeluh belum Ada Bantuan Pemerintah
"Masyarakat setiap pagi, sore memanfaatkan air Sungai Jayanti dan mereka semua harus berjalan kaki sejauh 2 kilometer melalui lahan pertanian menyusuri perbukitan naik dan turun ke aliran sungai dengan membawa ember dan galon termasuk pakaian kotor. Karena, pada musim kemarau yang terjadi sekarang masih ada sisa air meski kondisi menyusut drastis," katanya.
Sementara itu, Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, Dede Sudrajat mengatakan, musim kemarau panjang yang terjadi di beberapa daerah telah berdampak pada krisis air bersih bagi masyarakat hingga langkah yang dilakukannya kurang maksimal lantaran kurangnya tangki air.
Pendistribusian air bersih bagi masyarakat, menjadi terkendala karena lokasi pengiriman berjauhan seperti ke bagian selatan Cipatujah hingga bagian barat Kadipaten.
"Pendistribusian air bersih bagi masyarakat di wilayah terdampak memang kurang maksimal, karena jarak ditempuh dari lokasi ke lokasi lain berbeda dan berjauhan hingga para petugas terpaksa menunggu. Akan tetapi, kekeringan yang berdampak krisis air bersih sekarang ini memang hanya sebagian kepala desa (Kades) dan camat baru mengajukan dan yang lainnya belum ada permintaan," paparnya. (AD/J-3)
Terkini Lainnya
Cawagub Ilham Habibie Hadiri Konsolidasi Pemenangan Pilkada Partai NasDem Cianjur
Pertanian Organik, Jalan Menuju Ketahanan Pangan Berkelanjutan
Swiss-Belresort Dago Heritage Gelar Turnamen Golf Amal "Fantasti6" untuk Rayakan Ulang Tahun ke-6
Pemkot Bandung Pastikan Beras Bantuan Layak Konsumsi
150 Tahun UPU, PosIND Luncurkan Prangko Seri 150 Tahun Perhimpunan Pos Sedunia
Kantor Pemerintah di Kota Bandung Wajib Bebas dari Sampah Makanan
Gas Melon Mahal, Mahasiswa Tasikmalaya Gelar Aksi di Depan Depo Pertamina
Kabupaten Kuningan Tanam Padi Gogo
Fadli Zon Apresiasi Inovasi Budi Daya Padi di Kabupaten Bandung
Pemkab Cianjur sudah Lunasi Utang Pinjaman Daerah Rp150 Miliar ke Perbankan
Cagub Jawa Barat Jeje Wiradinata Soroti Kesejahteraan Nelayan
Optimalisasi Bandara BIJB Kertajati masih Jadi Perhatian Jawa Barat
Pembangunan Perumahan Pramestha Mountain City Mangkrak, Konsumen Dikejar Tagihan Cicilan
Puncak Bulan Inklusi Keuangan, Pemkab Ciamis dan OJK Tasikmalaya Deklarasi Lawan Judol dan Pinjol Ilegal
Gempa M 4.9 Guncang Sukabumi
Penerimaan Pajak Daerah di Cianjur tidak Terganggu Pemilu maupun Pilkada 2024
Pemprov dan Bawaslu Jawa Barat Kerja Sama Tingkatkan Pengawasan Pilkada
Ingin Terlihat Jagoan, Geng Motor Live Streaming Teror Warga Cimahi
Favehotel Braga Rayakan Ulang Tahun ke-12, Syukuri Pencapaian yang Diraih
Rayakan HUT Pertama, Hotel Santika Premiere Linggarjati Kuningan Gelar Kepedulian Sesama dan Lingkungan
Rayakan HUT Pertama, Luminor Hotel Metro Indah Bandung Mengusung Tema Innovation
De Braga by Artotel Gelar Pameran Tunggal Rangga Maulana Bertema Minorhythm
Rooms inc D'Botanica Bandung Hadirkan Solusi Meeting Terbaik
Manjakan Diri dengan Dining di Rooftop Moxy Sky Resto & Bar Bandung
Malam Penuh Romansa di éL Hotel Bandung: Persiapkan Tahun Baru dengan Gaya
30 Tahun Accor Plus, ibis Bandung Trans Studio Gelar Makan Malam Eksklusif
9 Wisata Alam di Jawa Barat yang Bisa Camping, Lengkap dengan Akses dan Harga Tiket Masuknya
Luminor Hotel Metro Indah Bandung Rayakan Ulang Tahun Pertama dengan Promo Spesial Staycation
9 Rekomendasi Wisata di Kabupaten Bandung: Akses, Fasilitas dan Tiket Masuk
9 Destinasi Wisata di Puncak Bogor, Cocok untuk Liburan Bareng Keluarga
Mosslife Coffee Buka Gerai ke-4 di Grand Cordela Hotel Bandung, Usung 100% Arabica dan Eco-Friendly
Farm to Table, All You Can Eat Dinner Hidangan organik di Holiday Inn Bandung Pasteur
8 Rekomendasi Kuliner di Bandung yang Wajib Dicoba
Mengenal lebih dekat Arnold Dharmma, CEO Jabarano Coffee Bandung
11 Rekomendasi Kuliner Favorit di Bandung yang Wajib Dicoba
Terus Berekspansi, Dapur Solo Buka Gerai Ketiga di Bandung
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap