visitaaponce.com

Rumah Terdampak Cuaca Ekstrem, Warga Kota Sukabumi Kena Serangan Jantung

Rumah Terdampak Cuaca Ekstrem, Warga Kota Sukabumi Kena Serangan Jantung
Sebuah rumah rusak parah tertimpa pohon tumbang setelah dilanda angin kencang di Kota Sukabumi.(MI/BENNY BASTIANDY)

CUACA ekstrem di Kota Sukabumi, Jawa Barat, mengakibatkan seorang warga mengalami serangan jantung. Dia diduga kaget karena rumahnya rusak terdampak cuaca ekstrem.

Berdasarkan informasi, pada Jumat terjadi sejumlah kejadian bencana di beberapa lokasi di Kecamatan Baros dan Lembursitu saat hujan deras disertai angin kencang. Data BPBD mencatat ada 6 kejadian bencana dampak cuaca ekstrem.

Di Kecamatan Lembursitu, dampak cuaca ekstrem mengakibatkan atap rumah warga berjatuhan di Kampung Situgede RT 01/06 Kelurahan Cipanengah, rumah ambruk di Kampung Situgede RT 02/06 Kelurahan Cipanengah, banjir limpasan di Kampung Nangerang RT 03/11 Kelurahan Lembursitu, dan pohon tumbang di Kampung Tegalpanjang RW 02 Kelurahan Cikundul.

Sementara di Kecamatan Baros, dampak bencana mengakibatkan atap rumah warga terangkat angin kencang di Kampung Curug Gelar RT 07/01 Kelurahan Jayamekar dan pohon tumbang di RT 01/08 Kelurahan Sudajayahilir.

"Warga yang mengalami serangan jantung merupakan pemilik rumah yang rusak di Kampung Curug Gelar RT 07/01 Kelurahan Jayamekar Kecamatan Baros," kata Novian, Minggu (3/11).

Dia menuturkan, informasi menyebutkan warga tersebut memang memiliki riwayat penyakit jantung. Sampai saat ini sedang menjalani pengobatan.

"Saat kejadian, rumahnya mengalami kerusakan akibat dampak cuaca ekstrem. Pak Misbah kemungkinan kaget sehingga penyakitnya kambuh," tuturnya.

Misbah sempat dibawa warga ke puskesmas terdekat. Namun karena tutup, dia akhirnya dibawa ke RSUD R Syamsudin SH (RS Bunut).

Novian mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi potensi dampak bencana. Pasalnya, saat ini kondisi cuaca relatif ekstrem.

"Curah hujan cukup tinggi disertai angin kencang. Harus tetap waspada menghadapi situasi seperti ini," tegasnya.

Novian mengeklaim selama ini sudah memitigasi potensi kebencanaan. Upaya itu dilakukan sebagai bentuk pencegahan serta meminimalkan kerugian maupun korban akibat dampak bencana.

"Mitigasi kami lakukan berbasis kewilayahan. Jadi, kami mendatangi wilayah-wilayah, kemudian memetakan potensi bencana yang mungkin terjadi. Selain itu juga membenahi seandainya ada kerusakan-kerusakan bersifat sementara," pungkasnya.

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat