visitaaponce.com

Curah Hujan di Cianjur masih Tinggi, Lokasi Tanah Bergerak belum Aman

Curah Hujan di Cianjur masih Tinggi, Lokasi Tanah Bergerak belum Aman
Lokasi kejadian tanah bergerak di Cianjur masih terus diwaspadai.(MI/BENNY BASTIANDY)

KONDISI tanah di Kampung Cileungsir RT 01/03 Desa Wargasari, Kecamatan Kadupandak, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, masih terus bergerak, pascabencana pergeseran tanah pada Jumat (22/11). Kondisi itu akibat intensitas hujan yang masih tinggi.

Pelaksana Tugas (Plt) Camat Kadupandak Asep Saepudin menjelaskan, pascakejadian, kontur tanah relatif masih cukup labil. Parahnya, intensitas curah hujan pun masih cukup tinggi, sehingga memicu kondisi tanah terus bergeser.

"Di lokasi masih terjadi pergerakan tanah karena intensitas curah hujan terus meningkat. Kontur tanah masih sangat labil. Ini cukup membahayakan," ujarnya, Rabu (27/11).

Di Kampung Cileungsir terdapat sebanyak 35 rumah rusak ringan dan berat akibat pergerakan tanah serta 32 rumah dalam kondisi terancam. Terdapat 61 kepala keluarga atau 213 jiwa yang terdampak.

"Terdapat juga hampir 90 jiwa yang mengungsi di sekitar area kantor desa dan sebagian lagi di rumah saudaranya," terang Asep.

Masih ada sejumlah warga yang mendiami rumah mereka. Camat sudah mengimbau agar sementara waktu warga mengosongkan rumah untuk mengantisipasi hal-hal tak diinginkan.

"Sudah kami imbau agar berpindah sementara waktu ke tempat lebih aman atau ke balai desa. Di balai desa sudah disiapkan posko kesehatan serta dapur umum," tuturnya.

Penanganan sementara sudah dilakukan bersama Pemkab Cianjur, pemerintah desa dan kecamatan, serta dibantu TNI dan Polri. Bahkan, Komandan Korem 061/Suryakencana dan Komandan Kodim 0608/Cianjur serta Bupati sudah meyambangi lokasi terdampak pergerakan tanah.

"Dari Dinas Sosial Kabupaten Cianjur dan Dinsos Jawa Barat juga sudah memberikan bantuan," ungkapnya.

Selain di Desa Wargasari, kata Asep, bencana pergerakan tanah juga terjadi di Kampung Gunungwaru RT 02/04 Desa Sukaraja. Terdapat 21 KK atau 61 jiwa yang terdampak, serta 7 bangunan rumah lainnya dalam kondisi terancam.

"Ada sekitar 30-40 jiwa yang mengungsi. Di Desa Sukaraja juga sudah didirikan posko kesehatan dan dapur umum," pungkasnya.

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat