visitaaponce.com

Hari Desa, Mendagri Dorong Pembentukan BUM-Des Sektor Pangan

Hari Desa, Mendagri Dorong Pembentukan BUM-Des Sektor Pangan
Pelaksanaan Peringan Hari Desa Nasional di Kabupaten Sumedang.(DOK/PEMPROV JABAR)

TIGA menteri menghadiri peringatan Hari Desa Nasional di Desa Cibeureum, Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang, Rabu (15/1). Mereka ialah Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) Yandri Susanto dan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait.

Pada pembukaan peringatan, Mendagri Tito Karnavian mengimbau pemerintah daerah dan desa untuk segera menjajaki pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUM-Des) yang fokus pada sektor pangan. Langkah ini menjadi strategi penting untuk mengurangi urbanisasi, meningkatkan kemandirian ekonomi desa, dan menciptakan ekosistem bisnis yang berkelanjutan.

“BUM-Des spesifik pangan memiliki potensi besar untuk menumbuhkan ekonomi lokal. Desa yang mampu menghidupkan sektor pangannya secara mandiri tidak hanya akan memperkuat ketahanan pangan, tetapi juga mencegah anak muda berlomba-lomba mencari pekerjaan di kota,” tegasnya.

Dia menekankan pentingnya memilih orang yang memahami bisnis untuk menjalankan BUM-Des. Dengan pendekatan yang tepat, desa dapat memanfaatkan peluang besar di sektor pangan, mulai dari hasil panen hingga produk olahan.  

"Program ini memungkinkan masyarakat desa untuk mendapatkan penghasilan yang setara dengan di kota, tanpa harus meninggalkan desa mereka," katanya.

Tito juga mengajak kepala daerah, mulai dari gubernur, bupati, hingga wali kota, untuk mempertimbangkan pembentukan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di sektor pangan. Ia mencontohkan keberhasilan DKI Jakarta melalui ID Food dan Foodstation yang mampu menjaga stabilitas harga pangan dengan menyerap produk pertanian saat harga anjlok dan menjualnya saat harga naik.

Tito  mendorong BUM-Des untuk bermitra dengan swasta yang memiliki kapasitas menyerap produk pangan dengan harga yang dapat menutup biaya operasional petani. Kerja sama ini dinilai sebagai solusi yang saling menguntungkan dan mampu memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi desa.

Makan siang bergizi

Ia menyebutkan peluang besar dalam program makan siang bergizi bagi anak-anak dan ibu hamil yang membutuhkan pasokan pangan dalam jumlah besar. “Desa dapat memanfaatkan program ini dengan menjadi pemasok utama untuk dapur-dapur yang melayani program gizi tersebut. Sinergi antardesa atau dengan pengusaha dapat menciptakan solusi yang saling menguntungkan.”

Dengan mengoptimalkan potensi pangan melalui BUM-Des, lanjut dia,  desa-desa di Indonesia diharapkan dapat menjadi pusat ekonomi baru yang menggerakkan pertumbuhan nasional secara inklusif.

“Ini bukan hanya soal pangan, tetapi juga bagaimana desa-desa kita menjadi tempat tinggal yang layak, mandiri, dan memberikan harapan bagi masyarakatnya untuk hidup lebih baik,” katanya.

Di Sumedang, para menteri melaksanakan panen buah anggur di Tanah Kas Desa Cibeureum Kulon, meninjau budi daya ikan dalam ember, memanen padi dalam ember dan menanam jagung.

Sementara itu, Penjabat Gubernur Jabar menyatakan desa merupakan akar kekuatan bangsa. Desa tidak hanya menjadi pusat kehidupan masyarakat, tetapi juga menjadi penyedia utama sumber daya alam dan pangan.

"Pemprov Jawa Barat akan berupaya membangun dan memperbaiki infrastruktur yang ada di desa. Pemerintah terus berupaya membangun infrastruktur dasar, memperbaiki transportasi desa, dan menyediakan fasilitas publik yang memadai. Desa yang memiliki akses yang baik akan lebih mudah berkembang secara sosial dan ekonomi, sehingga masyarakatnya pun semakin sejahtera,” ujar Bey.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat