visitaaponce.com

Kolaborasi Jadi Cara Kembangkan Potensi Industri Herbal Tanah Air

Kolaborasi Jadi Cara Kembangkan Potensi Industri Herbal Tanah Air
MUTU International melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman mengenai Jasa Riset, Pengujian, dan Sertifikasi Produk Herbal dengan PT. EBM Saintifik dan Teknologi (EBM Scitech).(DOK MUTU)

INDONESIA memiliki potensi besar untuk mengembangkan industri herbal. Tidak kurang dari 30.000 spesies tumbuhan dapat ditemukan di Indonesia. Namun, berdasarkan data dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), sekitar 9.600 spesies yang diketahui memiliki  manfaat belum juga dapat dioptimalkan penggunaanya. 

“Potensi yang dimiliki Indonesia harus dijaga serta dikembangkan oleh para peneliti sehingga nantinya industri herbal di Indonesia bisa semakin meningkat produksinya serta dapat memenuhi kebutuhan pasar,” ujar Presiden Direktur PT Mutuagung Lestari Tbk (MUTU International) Arifin Lambaga ketika ditemui di sela-sela kunjungan ke Instittut Teknologi Bandung (ITB), Jawa Barat. 

Sebagai langkah mendukung pengembangan potensi industri herbal di Indonesia, MUTU International melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman mengenai Jasa Riset, Pengujian, dan Sertifikasi Produk Herbal dengan PT EBM Saintifik dan Teknologi (EBM Scitech).

Baca juga : Dua Skema BRIN terkait Pendanaan Riset dan Inovasi

EBM sendiri merupakan bisnis rintisan yang lahir dari ITB dan merupakan perusahaan riset yang telah mendalami penelitian herbal sejak tahun 2020. Penandatanganan Nota Kesepahaman antara MUTU International dan EBM ini dilakukan di ITB Innovation Park Ganesha (12/8). 

Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang Testing, Inspection, dan Certification (TIC) MUTU International berkomitmen dalam pengembangan riset, sertifikasi dan acuan standardisasi produk-produk herbal di Indonesia. “Dengan adanya MoU ini, diharapkan kedua pihak dapat bersinergi dengan tujuan yang sama, yakni meningkatkan riset, kualitas, pemasaran, dan daya saing produk herbal, “ ujar Arifin terkait dengan penandatanganan MoU yang dilaksanakan,”

Hal serupa juga diharapkan oleh CEO PT EBM Saintifik dan Teknologi, Dr.rer.nat. Agus Chahyadi. “Dengan adanya MoU ini, pengujian terhadap produk herbal lebih masif dan luas sehingga hasilnya dapat lebih banyak digunakan oleh industri,” tutup Agus. (Z-6)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat