Menyusui Langsung Jadi Cara Efektif Cegah Mastitis pada Ibu, Benarkah
MASTITIS, atau peradangan pada payudara, adalah masalah umum yang dapat dihadapi ibu menyusui.
Konsultan laktasi lulusan Universitas Brawijaya Ingrid Siahaan mengungkapkan bahwa menyusui secara langsung adalah salah satu metode paling efektif untuk mencegah kondisi ini.
Dalam diskusi daring yang diselenggarakan oleh Cahaya Pemuda Perubahan Fondation (CPPF) pada hari Minggu, Ingrid menjelaskan pentingnya teknik menyusui yang tepat dalam mencegah mastitis.
Baca juga : Ibu Baru Butuh Dukungan Saat Awal Menyusui
Menurut Ingrid, menyusui secara fisiologis—yaitu, mengikuti keinginan bayi dan tidak menjadwalkannya—merupakan kunci utama dalam pencegahan mastitis.
"Menyusui fisiologis dilakukan kapan saja bayi mau. Tidak dijadwalkan. Karena ada sistem 'supply and demand'," jelas Ingrid.
Ketika bayi menyusui sesuai kebutuhannya, payudara akan memberi tahu otak tentang jumlah Air Susu Ibu (ASI) yang diperlukan.
Baca juga : Dari Relaksasi hingga Produksi ASI, Ini Manfaat Akupuntur bagi Ibu Menyusui
Proses ini secara alami menyesuaikan produksi ASI dan membantu mengurangi hiperlaktasi, yang dapat meningkatkan risiko mastitis.
Ingrid juga menekankan pentingnya teknik menyusui yang tepat, termasuk posisi menyusui yang sesuai dengan anatomi ibu dan bayi, perlekatan menyusui yang dalam, serta hisapan yang dinamis.
Menghindari penggunaan pompa ASI juga disarankan karena pompa dapat menyebabkan produksi ASI yang berlebihan jika payudara mengalami sumbatan, yang pada akhirnya bisa memperburuk hiperlaktasi dan memicu mastitis.
Baca juga : Dukungan Moral untuk Ibu Menyusui Krusial agar ASI Lancar
Untuk ibu yang mengalami ketidaknyamanan seperti payudara bengkak, nyeri, atau meradang, Ingrid merekomendasikan penggunaan kompres dingin untuk mengurangi pembengkakan dan peradangan.
"Kalau sangat kesakitan, bisa disarankan minum parasetamol," tambah Ingrid.
Selain itu, memerah sedikit ASI sebelum menyusui dapat membantu membuat proses menyusui lebih nyaman. Jika area sekitar puting sangat bengkak, disarankan untuk menyusui dari payudara yang tidak terkena terlebih dahulu.
Ingrid juga mengingatkan agar ibu tidak melakukan pijat payudara, baik oleh diri sendiri maupun oleh tenaga kesehatan, karena pemijatan bisa memperburuk kondisi mastitis.
Dengan mengikuti saran-saran ini, ibu dapat memaksimalkan manfaat menyusui langsung dan mengurangi risiko mastitis, menjaga kesehatan serta kenyamanan selama periode menyusui. (Ant/Z-10)
Terkini Lainnya
Apakah Ibu Menyusui Aman Mengonsumsi Minuman Bersoda? Simak Penjelasannya
Kaget ASI Jadi Banyak Sebab Suka Makan Rendang? Ini Penjelasan Dokter
Pelajari Cara Menurunkan Berat Badan Saat Menyusui dengan Cara yang Sehat
Pengetatan Aturan Susu Formula Picu Perdebatan
Waktu Kerja Fleksibel Terbukti Bisa Sukseskan ASI Eksklusif pada Pekerja
Kepala BKKBN Anjurkan Ibu Menyusui tetap Pakai KB
Bumil dan Busui Wajib Hindari Skincare dengan Kandungan Berikut
Studi Menunjukkan Pompa ASI Dapat Memperpanjang Waktu Orangtua Menyusui Bayi Baru Lahirnya
Refleksi Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia: Mendialogkan Pemikiran Fransiskan dengan Perspektif Sufi Yunus Emre
Krisis Mental Remaja: Tantangan Terlupakan
Man of Integrity Faisal Basri dan Hal-Hal yang belum Selesai
Rekonstruksi Penyuluhan Pertanian Masa Depan
Transformasi BKKBN demi Kesejahteraan Rakyat Kita
Fokus Perundungan PPDS, Apa yang Terlewat?
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap