Ibu yang Minim Persiapan Bisa Sebabkan Proses Menyusui tidak Lancar
BIDAN dan pendiri bumilpamil, Jamilatus Sadiyah, mengatakan proses menyusui yang tidak lancar sering kali terjadi karena ibu tidak mempersiapkan dirinya dari awal dan tidak percaya diri.
"Banyak yang mikir menyusui proses natural jadi nggak tahu gimana air susu ibu (ASI) itu cukup untuk bayi, karena kuncinya suplai demand, makin banyak disusui makin banyak ASI-nya dan kalo ibunya relaks dan tenang semakin mudah ASI-nya keluar," kata bidan lulusan Poltekkes Kemenkes Jakarta 3 ini dalam wawancara daring, dikutip Selasa (6/8).
Ia mengatakan banyak ibu yang tidak percaya diri dan berpikir ASI-nya tidak cukup untuk bayi juga karena dari proses perlekatan yang kurang tepat.
Baca juga : Menyusui Langsung Jadi Cara Efektif Cegah Mastitis pada Ibu, Benarkah?
Perlekatan yang salah bisa menyebabkan puting ibu lecet sehingga bayi tidak bisa menyusui secara optimal dan akhirnya berat badan bayi juga sulit naik.
Konselor laktasi ini mengatakan, ASI yang tidak lancar juga bisa disebabkan karena ibu stres sehingga hormon prolaktin yang memproduksi ASI ikut turun.
Jamila mengatakan ASI yang keluar dari ibu juga akan menyesuaikan keadaan bayi. Jamilah mengingatkan semua ASI sama berkualitasnya
tidak bergantung pada makanan yang dimakan ibu.
Baca juga : Cara Alami agar ASI Melimpah, Tips dan Trik untuk Ibu Menyusui
"Jadi kalau bayi menyusu melalui payudara ada satu metode namanya baby spit back wash, itu membuat air liur bayi bercampur dengan ASI masuk lagi ke dalam puting ibu, di mana nanti di tubuh ibu itu akan mengeluarkan ASI sesuai tanda air liur ini untuk mengeluarkan apa sih yang dibutuhin bayinya," jelas Jamila.
ASI, kata Jamila, juga merupakan zat hidup yang akan berubah setiap detiknya menyesuaikan keadaan bayi seperti saat sedang sakit ASI akan penuh antibodi, atau saat bertambah usia bayi ASI juga akan menyesuaikan dengan bertambah kandungan protein dan lemaknya.
Ibu yang baru melahirkan juga harus mengetahui ASI yang keluar pertama atau kolostrum mengandung antibodi dan protein yang tinggi untuk daya tahan tubuh serta perkembangan otak si kecil.
Baca juga : Tips Naikkan Produksi ASI, Panduan Ibu Menyusui
Agar ibu lancar menyusui, Jamila menyarankan ibu dan bayi berada dalam satu kamar dan belajar memosisikan perlekatan yang tepat dengan
konsultasi dengan konselor laktasi.
Selain itu, ibu juga perlu latihan relaksasi agar tidak ada pikiran kekhawatiran dan stres yang bisa memperlambat keluarnya ASI.
Ia juga menyarankan agar keluarga maupun pasangan juga belajar mengenai anatomi dan fisiologi menyusui agar bisa membantu ibu jika nanti kesulitan saat menyusui.
Jamilah juga mengatakan WHO telah menyarankan untuk ibu melakukan tujuh kontak agar menyusui lebih lancar, yaitu mulai dari kehamilan 28 minggu sampai 36 minggu ASI sudah siap keluar, melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD), hari pertama sampai ketiga pascapersalinan, satu minggu sampai empat minggu pascapersalinan diharapkan ibu bisa menyusui bayinya. (Ant/Z-1)
Terkini Lainnya
Bumil dan Busui Wajib Hindari Skincare dengan Kandungan Berikut
Apakah Ibu Menyusui Aman Mengonsumsi Minuman Bersoda? Simak Penjelasannya
Pelajari Cara Menurunkan Berat Badan Saat Menyusui dengan Cara yang Sehat
Pengetatan Aturan Susu Formula Picu Perdebatan
Waktu Kerja Fleksibel Terbukti Bisa Sukseskan ASI Eksklusif pada Pekerja
Studi Menunjukkan Pompa ASI Dapat Memperpanjang Waktu Orangtua Menyusui Bayi Baru Lahirnya
9 Tanda Bahaya pada Bayi Baru Lahir
Studi Baru Mengungkap Tiga Profil Mikrobioma Unik pada Kotoran Bayi
Kasus Cacar Monyet Meningkat, Kenali Gejala Cacar Monyet pada Bayi dan Anak
Mengapa Bayi Baru Lahir Dianjurkan untuk Diazani?
Cardi B Tegaskan Bayi Ketiganya Tidak Akan Dinamai 'Hurricane'
Teknologi dan Budaya Pengaruhi Pemberian Nama Anak
Refleksi Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia: Mendialogkan Pemikiran Fransiskan dengan Perspektif Sufi Yunus Emre
Krisis Mental Remaja: Tantangan Terlupakan
Man of Integrity Faisal Basri dan Hal-Hal yang belum Selesai
Rekonstruksi Penyuluhan Pertanian Masa Depan
Transformasi BKKBN demi Kesejahteraan Rakyat Kita
Fokus Perundungan PPDS, Apa yang Terlewat?
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap