visitaaponce.com

Komunitas Bumi Tunjuk 18 Duta Menstrucaraka untuk Kebersihan Menstruasi

Komunitas Bumi Tunjuk 18 Duta Menstrucaraka untuk Kebersihan Menstruasi
Pemilihan Duta Menstrucaraka(Dok: Kolaborasi Bumi Indonesia)

KOMUNITAS yang diinisasi oleh anak-anak muda yang dikenal dengan Kolaborasi Bumi Indonesia bersama UNICEF Indonesia kembali melaksanakan pelantikan 18 Duta Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM) yang disebut Menstrucaraka.

Sebagaimana diketahui, Menstrucaraka merupakan duta yang dipilih dari kalangan anak-anak muda di Bali. Mereka diharapkan dapat menyebarkan informasi mengenai manajemen kebersihan menstruasi secara lebih luas terkhusus di lingkup sekolah, tidak hanya kepada remaja perempuan, tetapi juga laki-laki. 

“Program Menstrucaraka 2024 menunjukkan dengan dukungan yang tepat, remaja dapat menjadi agen perubahan yang efektif dalam komunitas mereka," kata Founder Kolaborasi Bumi Indonesia Gita Saraswati dalam keterangannya, Rabu (4/9).

Baca juga : UNICEF Sebut Mpox Dapat Sangat Parah jika Menyerang Anak-Anak, Kenali Gejala dan Cara Mencegahnya

Telah berjalan selama 3 tahun berturut-turut, program ini dikaim berhasil memberi ruang pada siswa untuk menjadi inisiator program awareness mengenai menstruasi dan manajemen kebersihan menstruasi. Perubahan begitu terasa di tahun ketiga, banyak siswa/i yang mulai terbuka membicarakan menstruasi lintas gender.

"Walaupun memang dalam beberapa kasus siswa masih bercerita bahwa tabu dan stigma (tidak baik) terkait menstruasi masih dirasakan di sekolah. Namun itu tugas kita bersama dan tentu duta Menstrucaraka bisa jadi garda terdepan menghapus tabu dan stigma mengenai menstruasi di kalangan siswa sebayanya," imbuhnya.

Adapun dalam proses memilih duta Menstrucaraka 2024 terdiri dari beberapa tahapan, dimulai dari seleksi peserta melalui penilaian karya esai hingga mengikuti kelas mentoring untuk mempersiapkan mereka dalam memberikan edukasi kepada teman sebaya. 

Baca juga : Palestina Gelar Vaksinasi Polio untuk 640 Ribu Anak di Gaza

Selama mengikuti program, para finalis juga didampingi fasilitator yang membantu mereka dalam menghadapi tantangan. Para finalis kemudian diminta merancang proyek yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran terkait isu MKM di sekolah masing-masing. 

Salah satu proyek yang dilakukan peserta adalah menyelenggarakan kegiatan 'Rona Merah: Menyelami Dunia Menstruasi', yang menghadirkan photovoice untuk menggambarkan perasaan, ketakutan, dan kekhawatiran individu terkait menstruasi, serta membentuk jaringan dukungan sosial di sekolah.

"Dengan dukungan dari Kolaborasi Bumi Indonesia dan UNICEF, program ini diharapkan dapat terus berkembang dan menginspirasi perubahan positif di kalangan remaja, khususnya dalam menghapus stigma seputar menstruasi," tukas Gita.(M-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat