visitaaponce.com

Mahasiswa UNY Ubah Limbah Kulit Udang dan Lidah Buaya jadi Tabir Surya

Mahasiswa UNY Ubah Limbah Kulit Udang dan Lidah Buaya jadi Tabir Surya
Ilustrasi sunscreen.(Dok. Freepik)

MAHASISWA Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) berhasil membuat tabir surya atau sunscreen dari bahan baku limbah kulit udang dan lidah buaya. Produk tersebut merupaka hasil studi dan penelitian yang dilakukan Rhizma Az Zahra ( Prodi Kimia), Melisa Sekarlina Putri Dayani (Prodi Pendidikan dan Biologi), Rahma Budiasti (Prodi Pendidikan Matematika), Aisyah Ary Yatma (Prodi Pendidikan IPA) dan Bartolomius Dias (D4 Manajemen Pemasaran).

Para mahasiswa ini menggunakan ekstrak kitosan kulit udang dan lidah buaya (aloe vera) sebagai bahan utama pembuatan tabir surya (sunscreen) dan sekaligus body lotion. Kitosan adalah senyawa golongan karbohidrat yang berasal dari limbah hasil laut, seperti udang, kepiting, ketam, dan kerang. Kitosan merupakan turunan dari kitin yang mengalami deasetilasi.

Menurut Rhizma Az Zahra sunscreen body lotion atau tabir surya adalah senyawa yang berguna untuk memproteksi kulit dari paparan sinar matahari terutama sinar ultraviolet.

Baca juga : Inilah Tips yang Perlu Diperhatikan Saat Pilih Suncreen

Menurut dia, produk tabir surya yang sering ditemukan di pasaran pada umumnya mengandung zat kimia sintetis sebagai bahan aktif seperti oksibenzon dan avobenzon.

"Krim tabir surya berbahan kimia dapat melindungi kulit dengan cara memantulkan sinar matahari," jelasnya.

Dikatakan, kitosan merupakan polimer yang berasal dari cangkang udang yang diketahui dapat membentuk lapisan oklusif yang baik yang dapat membentuk lapisan edible film, sehingga dapat menangkal sinar UV secara fisik.

Baca juga : Dukung Olahraga, MS Glow For Men Kenalkan Produk Tabir Surya Inovasi

“Sedangkan lidah buaya dapat berperan sebagai antioksidan alami yang bekerja dengan memutus reaksi berantai dari lemak dan membuatnya menjadi lebih stabil, mengikat ion-ion logam, menangkap oksigen, mengurai hidroperoksida menjadi senyawa non radikal serta menyerap radiasi UV,” ungkapnya.

Limbah cangkang kulit udang ini memiliki kandungan 15-20% kitin, 25-40% protein, dan 45-50% kalsium karbonat. Produksi udang di Indonesia mencapai 1,48 juta ton. Dengan potensi produksi udang tersebut dipastikan meninggalkan limbah berupa kulit udang dalam jumlah yang cukup besar. Limbah tersebut mudah sekali busuk sehingga dapat menimbulkan pencemaran lingkungan jika tidak dimanfaatkan dengan maksimal.

“Oleh karenanya kami buat cangkang kulit udang jadi kitosan sebagai bahan baku tabir surya,” paparnya.

Tabir surya berbahan dasar kitosan dan aloe vera buatan mereka dinamai KiLoev. Bahan lain yang digunakan antara lain aquades, trietanolamin, asam asetat, gliserin, nipagin, pewangi, kulit udang, HCL 1M, NaOH, larutan ninhidrin, pH universal, tube, dan label.

Karya ini berhasil meraih pendanaan dari Direktorat Belmawa Kemendikbud Ristek dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang PKMK tahun 2024. (Z-9)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat