visitaaponce.com

Marak Bullying Berkedok Senioritas, Ajarkan 4 Hal Ini pada Anak

Marak Bullying Berkedok Senioritas, Ajarkan 4 Hal Ini pada Anak
Senioritas rawan berubah menjadi perundungan.(Unsplash/ Jerry Zhang)

KERAP terjadi, perundungan atau bullying di sekolah dan perguruan tinggi dilakukan dengan berkedok senioritas. Dengan dalih untuk mengajarkan rasa hormat atau bahkan kekompakan, para senior menyuruh juniornya untuk melakukan berbagai hal.

 

Senioritas tersebut sangat rawan berubah menjadi perundungan. Ironisnya, baik senior maupun junior, bisa sama-sama tidak menyadari jika tindakan yang terjadi sudah masuk kategori perundungan. Dalam kondisi ini para junior bukan saja tidak melawan karena takut, namun ada pula yang merasa wajar atau tidak ingin dikucilkan oleh kelompoknya.

Baca juga : Masyarakat Diminta Berani Bersikap Hadapi Perundungan

 

Akibatnya, korban perundungan tidak memiliki kesadaran untuk melaporkan kondisinya. Hal ini bisa berbahaya bagi korban dan budaya perundungan pun makin sulit dihentikan.

 

Baca juga : Asosiasi Pendidikan Dokter Sayangkan Penghentian Spesialis Anestesi Undip

Adanya kemungkinan-kemungkinan itu harus disadari oleh orangtua, guru, dan para wali murid lainnya. Melansir dari situs SOA (Sahabat Orangtua & Anak), sang pendiri Hanlie Muliani, M.Psi, Psi., menyatakan perlunya anak mendapatkan pemahaman tentang konsep dasar rasa hormat. Dengan begitu, anak akan terhindar dari jebakan rasa hormat yang salah. Berikut hal-hal yang harus diajarkan orangtua:

 

1. Tindakan Positif

Baca juga : Polisi Dalami Bukti Dugaan Perundungan di PPDS Undip

Orangtua perlu mengajarkan ke anak bahwa rasa hormat diberikan, bukan semata karena usia yang lebih tua atau posisi/jabatan lebih tinggi. Orang yang pantas mendapatkan rasa hormat adalah juga yang memiliki tindakan atau nilai-nilai positif, contohnya memiliki kejujuran, tolong-menolong, kesabaran, dedikasi, kebaikan, integritas, dan lainnya.

 

2. Menolak Ketidakadilan

Baca juga : Buntut Perundungan PPDS, Izin Praktik Dekan FK Undip DItangguhkan

Orangtua juga perlu mengajarkan anak untuk memiliki keberanian menolak perlakuan tidak adil. Anak-anak perlu memahami bahwa mereka tidak harus tunduk pada permintaan yang tidak masuk akal atau perlakuan yang merendahkan. Anak-anak perlu dilatih untuk berani mengatakan “tidak” dan melaporkan perilaku perundungan kepada orang dewasa yang dapat dipercaya.

 

3. Komunikasi

Anak perlu mengembangkan keterampilan komunikasi yang baik. Orangtua bisa mengajarkan anak untuk berbicara dengan sopan tetapi tegas saat mereka merasa diperlakukan tidak adil. Seperti contohnya, "Saya menghormati kamu, tetapi saya merasa tidak nyaman melakukan ini."

 

4. Percaya Diri

Hal penting lainnya yang perlu dibangun ialah rasa kepercayaan diri. Dengan rasa percaya diri yang kuat membantu anak untuk berdiri teguh dalam menghadapi perundungan.  Orangtua dapat mendorong dan memfasilitasi anak untuk melakukan kegiatan yang berdampak positif dan mengembangkan kemampuan dan potensi mereka. Kemudian berilah anak pujian atas semua usaha dan prestasi yang berhasil mereka dapatkan. (M-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bintang Krisanti

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat