Budaya Ngopi di Pontianak Disebut jadi Kekuatan Kota Kreatif
BUDAYA ngopi atau minum kopi di Kota Pontianak, Kalimantan Barat menjadi salah satu kekuatan untuk menjadi kota kreatif. Sebab, di warung kopi atau coffee shop merupakan ruang bertemunya multietnis di kota tersebut.
"Budaya ngopi Pontianak unik, karena menjadi ruang bertemunya multietnis dan menunjukkan wajah keberagaman. Hasil diskusi pelaku ekonomi kreatif bersepakat dan menegaskan sajian kopi bersama kudapan yang mewakili kekayaan kuliner dari tiga etnis besar di Pontianak, yakni Melayu, Dayak dan Tionghoa,"ujar Penjabat Wali Kota Pontianak Ani Soian di Pontianak, Kamis (29/8)
Ia mengatakan layaknya tarian Tionghoa, Dayak dan Melayu (Tidayu), kopi menyatukan kue-kue khas daerah untuk dinikmati. Semuanya diletakkan dalam satu nampan. Filosofi ini diambil dari warung kopi atau coffee shop yang menjadi salah satu ruang publik tempat keberagaman Pontianak hidup.
"Setiap warung kopi dapat berinovasi sesuai dengan pakem tersebut. Paling memungkinkan adalah paket minuman plus kudapan. Kopi andalan tetap dapat disajikan, ditambah kue khas tiga etnis. Sedangkan nampannya bisa dari kreasi produk kriya,"ujarnya.
Menurutnya, kearifan yang ada sebenarnya sudah dipraktikkan kedai kopi kota. Beberapa pun menyediakan kudapan yang dapat diambil sendiri, sesuai keinginan konsumen sehingga tak sulit untuk mewujudkan ide tersebut.
"Saya berterima kasih kepada seluruh aktor ekonomi kreatif Pontianak yang membersamai proses ini dari awal hingga selesai. Apa yang menjadi
kesepakatan, akan menjadi pedoman Pemkot Pontianak dalam pengembangan ekonomi kreatif ke depan,"kata dia. (Ant/H-3)
Terkini Lainnya
Bocah 6 Tahun di Pontianak Diduga Tewas Dibunuh Ibu Tiri
Upacara di Istana Merdeka, Wapres Kenakan Pakaian Adat Suku Sambas
Dorong Pengusaha Lokal Peroleh Izin Usaha dan Sertifikasi Halal
Ayah Korban Tewas akibat Jatuh dari Treadmill Minta Polisi Usut Tuntas
Putaran Akhir Babak Reguler, Penentuan Juara Putaran 2 Proliga
Partisipasi Masyarakat dan Peran Pemda dalam Upaya Pemberantasan Mafia Tanah
Menafsir Sandal Jebol Faisal Basri
Membela Perbedaan
Rekonstruksi Penyuluhan Pertanian Masa Depan
Transformasi BKKBN demi Kesejahteraan Rakyat Kita
Fokus Perundungan PPDS, Apa yang Terlewat?
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap