Senyumnya Jangan cuma di Pameran Dong
POLISI masih harus berbenah jika tidak ingin dipandang negatif oleh masyarakat.
Terutama terkait dengan ulah polisi nakal saat bersentuhan dengan masyarakat.
Dengan menggelar pameran agar dekat dengan masyarakat melalui Jakarta Metropolitan Police Expo 2016 di Gandaria City sejak Jumat (8/4) juga dianggap tidak cukup.
Masyarakat berharap polisi jujur dan ramah tidak hanya saat menggelar pameran.
Salah satu pengunjung pameran, Dito, mengatakan di antara sekian polisi di Ibu Kota, masih ada yang nakal dengan merekayasa kasus.
Ceritanya, temannya pernah ditahan dengan tuduhan membawa narkoba.
"Saat digeledah, ditemukan sabu. Padahal, teman saya bukan pemakai. Akibatnya, ia ditahan. Satu hari kemudian, ia bebas setelah orang tuanya menebus Rp1,5 juta," kata Dito.
Penggeledahan serupa juga ia alami, tapi tidak sampai terjadi rekayasa.
Pengunjung lainnya, Lazuardi, mengatakan polisi kebanyakan sulit terbuka kepada masyarakat sehingga masyarakat enggan menghubungi polisi jika menghadapi masalah.
Meski demikian, ia mengakui sejak dipisahkan dengan TNI, polisi berusaha untuk mendekatkan diri dengan masyarakat.
Sayangnya, ada langkah polisi yang dinilai Lazuardi kebablasan.
Contohnya, kaus seragam polisi bertuliskan 'Turn Back Crime' yang dibiarkan dijual bebas.
Menurutnya, hal tersebut bisa menimbulkan masalah, lantaran bisa disalahgunakan pihak lain untuk melakukan kejahatan.
"Misalnya, digunakan untuk berpura-pura menjadi polisi dan memeras," ujarnya.
Bukan hanya Dito dan Lazuardi yang enggan bersentuhan dengan polisi.
Kia, pengunjung lainnya, juga mengaku demikian.
Oleh karena itu, ia terheran-heran ketika mendapati polisi di pameran tersebut selalu tersenyum dan bersikap ramah kepada pengunjung.
"Jadi senang lihat polisi ramah. Semoga saat di jalan pun mereka bisa ramah kepada masyarakat, seperti di pameran ini," katanya.
Terlepas dari anggapan mereka terhadap personel Polri itu, Dito, Lazuardi, dan Kia mengaku terkesan dengan pameran yang berakhir kemarin itu.
Terutama teknologi kepolisian saat ini, khususnya yang dimiliki para penyidik.
Misalnya, Pusat Laboratorium Forensik yang memperlihatkan sistem identifikasi wajah, juga peralatan milik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya untuk mengembalikan data ponsel yang hilang.
"Makanya saya datang ke pameran karena ingin tahu polisi punya apa aja sih," kata Lazuardi.
Menanggapi komentar-komentar miring itu, Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti menyatakan akan terus berusaha membangun kepercayaan dan memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Pameran polisi juga salah satu cara membangun kepercayaan masyarakat. Kalau ada yang bilang bagus, kami terima. Ada yang bilang pencitraan, kami terima juga," katanya. (Budi Ernanto/J-2)
Terkini Lainnya
Mendorong Keamanan Lingkungan sebagai Pilar Stabilitas Nasional
Cara Berpikir Manusia VS Artificial Intelligence: Apa Implikasi Perbedaannya?
Israel Negara Kepala Batu!
Trumpisme dalam Tafsiran Protagorian: Relativitas dalam Ekonomi Global
PLTN di Tengah Dinamika Politik dan Korupsi, Siapkah Indonesia Maju?
Setelah 30 Kali Ditolak MK
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap