visitaaponce.com

Polisi Selidiki Kasus Pelajar Tewas Korban Perundungan di Puncak Bogor

Polisi Selidiki Kasus Pelajar Tewas Korban Perundungan di Puncak Bogor
Polisi Selidiki Kasus Pelajar Tewas Diduga Korban Perundungan Di Puncak Bogor(dok Humas Polres Bogor)

POLISI menyelidik kasus temuan mayat pelajar yang diduga korban penganiayaan. Korban atas nama MR, 16, warga Kampunh Cibogo Udiklat, Desa Cipayung, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor.

Pada Kamis (5/9) sore, Kepolisian Sektor Megamendung menerima laporan terkait adanya orang meninggal di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciawi.

Korban diduga merupakan korban penganiyaan. Berdasarkan keterangan orangtua korban Bapak Aidin Fitri, 51, kepada polisi, pada saat ditemukan korban dalam kondisi muntah darah.

Baca juga : 2 Pelajar SMP di Depok Aniaya Siswa SD Hingga Tak Sadarkan Diri

Adapun kronologinya, korban pertama kali ditemukan pada Rabu (4/9) sekitar pukul 18:30 WIB di Kampung Pasir Madin, Desa Cisarua, Kecamatan Cisarua (Puncak) Kabupaten Bogor.

Aidin ayah korban menyebutkan bahwa anaknya sempat dilarikan ke klinik setempat, namun kondisi korban semakin memburuk hingga akhirnya dibawa ke RSUD Ciawi. Sayangnya, korban dinyatakan meninggal dunia setelah tiba di rumah sakit.

Sementara itu, hasil dari pemeriksaan yang diantaranya mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dan mencari saksi serta barang bukti, korban merupakan korban perundungan yang pelakunya adalah temannya sendiri.

Baca juga : Viral, Dituduh Rebut Pacar, Siswi SMP di Bojonggede Dirundung dan Dianiaya Teman

"Korban dirundung oleh salah satu temannya,"kata Kanit PPA Polres Bogor, Ipda ndaru Cahya Diana, Jumat (6/9).

Salah seorang teman korban berinisial KOS, mengajak korban bertemu teman-teman sesama pelajar. Setelah sampai di lokasi, korban dipukuli oleh KOS dan sejumlah orang lainnya sehingga mendapatkan luka di bagian kepala.

Saat korban hampir tidak sadarkan diri, pelaku menuntun korban ke pasar Cisarua, sebelum dijemput orangtuanya dan dilarikan Ke RSUD Ciawi.

Fakta lainnya terungkap. Saat pihak kepolisian nencari pelaku di sekolahnya, ternyata pelaku sudah tidak masuk sekolah sejak 5 September atau pada hari pelaku menganiaya korban. Saat ini, pihak kepolisian masih mencari keberadaan para pelaku.

Untuk korban saat ini sudah dibawa ke Rs Kramat Jati untuk dilakukan autopsi. Ini untuk mengecek seluruh bagian tubuh korban yang terkena penganiayaan,"ujar Ndaru. (DD/P-5)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akmal

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat