visitaaponce.com

Kemarau dan Panen Raya Picu Deflasi di Kalimantan Selatan

Kemarau dan Panen Raya Picu Deflasi di Kalimantan Selatan
Pedagang menjajakkan daging ayam di pasar. Daging ayam menjadi salah satu komoditas yang mengalami kenaikan stok sehingga memicu penurunan harga dan menyebabkan deflasi.(MI/Heri Susetyo)

KALIMANTAN Selatan menjadi salah satu provinsi yang mengalami deflasi. Kondisi musim kemarau dan panen raya menjadi salah satu pemicu terjadinya penurunan indeks harga pangan dan deflasi.

Hal ini dikemukakan Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri
Dinas Perdagangan Kalsel, Sutikno, Kamis (5/9).

"Kalsel mengalami deflasi yang dipicu hampir semua sektor, demikian juga indeks harga pangan mengalami penurunan," ungkapnya.

Baca juga : BI: Deflasi Agustus 2024 Masih sesuai Target

Deflasi terjadi pada hampir semua sektor seperti makanan, minuman, tembakau, transportasi, kesehatan, pendidikan, jasa, rekreasi, olahraga, dan lainnya. Sementara indeks harga pangan juga mengalami
penurunan.

Selama Agustus 2024 sejumlah daerah seperti Kabupaten Barito Kuala, Tanah Laut, dan Banjar mengalami panen raya padi lokal, sehingga stok
gabah melimpah yang memicu penurunan harga. 

Kondisi kemarau juga berpengaruh pada meningkatnya produksi ikan air tawar dan sumber protein seperti ayam, tur, dan daging, yang juga berimbas pada penurunan harga.

Baca juga : Indonesia Deflasi 4 Bulan Beruntun

Guru besar bidang ekonomi pembangunan Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin, Profesor Ahmad Yunani, mengatakan deflasi merupakan fenomena penurunan harga yang ada di dalam suatu wilayah.

Deflasi terjadi karena kekurangan jumlah uang beredar yang menyebabkan daya beli masyarakat menjadi turun.

"Ada beberapa faktor penyebab terjadinya deflasi, di antaranya terjadi penurunan permintaan konsumen, terjadinya overload produksi komoditas. Juga disebabkan faktor perekonomian masyarakat yang kurang sehat," tutur Yunani.

Baca juga : Pemerintah Tekan Inflasi Komponen Harga Bergejolak sejak Tengah 2022

Dalam jangka pendek, deflasi dapat membantu konsumen membeli lebih banyak barang dengan gaji yang sama. Namun, dampak negatifnya dapat meningkat dengan cepat seperti pendapatan menurun dan pengangguran meningkat. Dalam jangka panjang banyak usaha tutup dan terjadi kelesuan ekonomi.

"Deflasi juga berdampak pada penundaan pengusaha untuk berinvestasi," kata Yunani.

Karena itu, pemerintah daerah harus melakukan kebijakan dan program yang bisa mendorong investasi dan iklim usaha agar terhindar dari kelesuan ekonomi. (DY/J-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri yuliani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat