visitaaponce.com

Kementan Optimalkan Program PSR dengan Tumpang Sari Padi Gogo

Kementan Optimalkan Program PSR dengan Tumpang Sari Padi Gogo
Kementan melalui Perkebunan optimalkan program Kesatria(Doc Perkebunan)

KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Perkebunan terus mengoptimalkan program Kelapa Sawit Tumpang Sari Tanaman Pangan (Kesatria), khususnya pada tanaman padi gogo sebagai upaya pemerintah dalam memperkuat pangan nasional.

"Program Kesatria yang kami lakukan di antaranya bersama Pemerintah Kabupaten Batubara dan Stakeholder terkait dengan menyisipkan padi gogo pada program peremajaan sawit rakyat (PSR) di Batubara Medan," ujar Plt. Direktur Jenderal Perkebunan, Heru Tri Widarto, Minggu (8/9).

Sebagai informasi, luas areal tutupan kelapa sawit nasional telah mencapai 16,83 juta hektar, dimana sekitar 58 persen atau 9,89 juta hektare merupakan milik Perkebunan Besar Swasta. Sedangkan milik negara berkisar 42 persen atau 6,9 juta hektar.

Baca juga : Tingkatkan Kapabilitas, Kementan Perkuat POPT Perkebunan Se-Indonesia

"Untuk Provinsi Sumatera Utara memiliki luas areal sekitar 2,018 juta hektare atau sekitar 11,99 persen dari luas tutupan kelapa sawit Indonesia. Produktivitas dan penggunaan agroinput, serta tata kelola kelapa sawit perlu dimaksimalkan guna menghadapi tantangan pekebun sawit ke depan," katanya.

Disisi lain, produktivitas sawit nasional baru mencapai 3-4 ton per hektar setara CPO yang dapat mengancam masa depan sawit Indonesia jika tidak ada terobosan langkah komprehensif. Tak bisa dipungkiri, ketimpangan antara produktivitas perkebunan besar dengan perkebunan rakyat perlahan-lahan harus dikurangi.

"Karena itu kemitraan, kolaborasi dan komitmen antara perkebunan besar dengan perkebunan rakyat menjadi kunci mengurangi ketimpangan tersebut, khususnya pencapaian produksi dan produktivitas tanaman kelapa sawit," katanya.

Baca juga : Kementan Kejar Masa Tanam, Sigap Amankan Produksi Beras dan Jagung

Heru menjelaskan bahwa program Peremajaan Sawit Rakyat tahun 2024 ditargetkan seluas 120.000 hektare yang tersebar di 21 provinsi sentra perkebunan kelapa sawit. Sejak tahun 2017 hingga saat ini, Provinsi Sumatera Utara telah mendapatkan rekomendasi teknis sebanyak 30.035 hektare.

"Diharapkan dengan adanya program Kementan khususnya program Kesatria yaitu penanaman padi gogo yang diterapkan di lahan atau kebun PSR ini, dapat saling menguatkan, baik itu menjaga ketahanan pangan nasional maupun pengembangan serta penguatan perkelapasawitan Indonesia tetap berjalan lancar dan optimal," katanya.

Direktur Kelapa Sawit dan Aneka Palma Ditjen Perkebunan Kementan, Ardi Praptono berharap momentum ini dapat mendorong sinergi multi pihak dalam mengakselerasi dan memacu semangat untuk memperkuat perkelapasawitan nasional.

Baca juga : Mentan Perintahkan Irjen Laporkan Calo Pengadaan Barang di Lingkup Kementan

"Kemudian kami juga mendorong peningkatan daya saing sekaligus pemulihan ekonomi nasional di sentra-sentra kelapa sawit melalui program-program pemerintah serta memanfaatkan seluruh potensi yang dapat dimanfaatkan," katanya.

Sementara itu, Pj. Bupati Batubara, Heri Wahyudi mengapresiasi keberlanjutan program pemerintah dalam menyisipkan padi gogo sebagai penguat pangan bangsa dalam menghadapi darurat pangan global.

"Kami mendukung penuh kegiatan padi gogo ini dan berharap dapat meningkatkan ketahanan pangan dan juga kesejahteraan petani, kami juga berharap agar seluruh petani-petani sawit kita khususnya di Batubara bisa mendapat STDB maupun sertifikasi ISPO, kita siap berdiskusi apabila ada aturan-aturan yang rumit, akan kita sederhanakan untuk memudahkan petani kita," katanya.

Baca juga : Kementan Gencarkan Pompanisasi, Pastikan Pompa Berhasil Nyala Mengairi Sawah

Ketua Umum Rumah Sawit Indonesia, Kacuk Sumarto mengaku siap mensukseskan program tumpang sari padi gogo di Sumatera Utara. Karena itu, dia ingin memperkuat kolaborasi menyukseskan program-program pemerintah termasuk ketahanan pangan dan energi.

"Saat ini pangan dan energi sudah menjadi tantangan global bukan hanya Indonesia, kolaborasi dan kemitraan menjadi kunci dalam menjawab tantangan ini. Khusus untuk pangan ke depan kita tidak boleh hanya menumbuhkan padi saja tetapi bagaimana caranya kita harus menumbuhkan padi bergizi untuk mendukung program pemerintah ke depan," jelasnya.

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman pada kesempatan sebelumnya mengatakan bahwa program tumpang sari padi gogo adalah sebuah keharusan untuk mempercepat akselerasi swasembada dan juga Indonesia lumbung pangan dunia.

"Saya minta agar memaksimalkan segala potensi yang ada untuk mencapai kedaulatan pangan," tegas Mentan. (Adv)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Reynaldi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat