Menteri LHK Resmikan Persemaian Skala Besar di Lima Provinsi
MENTERI Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya, meresmikan persemaian skala besar di lima provinsi. Pembangunan persemaian dimaksudkan untuk percepatan pemulihan lingkungan dan peningkatan tutupan hutan dan lahan atau reforestasi.
Salah satu kunci dalam mensukseskan agenda Indonesia’s FoLU Net Sink 2030 adalah melalui penyediaan bibit berkualitas untuk kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) yang lebih masif dan terstruktur.
Lima persemaian skala besar yang diresmikan Menteri LHK adalah Persemaian Liang Anggang, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Serta Persemaian Labuan Bajo (NTT), Persemaian Mandalika (NTB), Persemaian Likupang (Sulawesi Utara), dan Persemaian Toba (Sumatra Utara).
Baca juga : Persemaian Liang Anggang Kalimantan Selatan Hasil Kerja Kolaborasi Hijaukan Indonesia
Peresmian dipusatkan di area Persemaian Liang Anggang (PLA) yang berlokasi di Kawasan Hutan Lindung Kelurahan Landasan Ulin Barat, Kecamatan Lianganggang, Kota Banjarbaru.
PLA memiliki luas total 14 hektare (ha) dengan luas areal produksi bibit seluas 6,6 ha. PLA dibangun bekerja sama dengan Kementerian
PU-PerA Ditjen Sumber Data Air (BWS Kalimantan III) untuk penyediaan airnya, dan PT Adaro. PLA mempunyai kapasitas produksi 10 juta batang/tahun dengan jenis bibit kayu-kayuan, HHBK, endemik, dan estetik.
Menteri LHK, Siti Nurbaya, saat peresmian Persemaian Liang Anggang, Senin (14/10), mengatakan pemerintah terus mendorong semua pihak untuk berkolaborasi dalam percepatan pemulihan lingkungan, termasuk upaya peningkatan tutupan hutan dan lahan atau reforestasi.
Baca juga : KLHK Pamerkan Hasil Panen Petani melalui Pasar Rehabilitasi Hutan dan Lahan
"Pembangunan persemaian di berbagai daerah, juga berkaitan sangat erat dengan langkah-langkah Indonesia dalam merespon kondisi global, dengan isu pokok dan paling popular, yaitu berkaitan dengan sustainability, biodiversity, dan sirkuler ekonomi juga dalam orientasi carbon offset," kata Siti Nurbaya.
Pembangunan persemaian skala besar dilaksanakan melalui dua skema, yaitu sepenuhnya menggunakan dana APBN dari Kementerian LHK atau melalui Skema Public-Private Partnership (PPP) yang melibatkan kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta.
Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel, Roy Rizalie Anwar, mengatakan Kalsel mendukung target penurunan emisi karbon lewat program Folu Net Sink 2030. "Produksi bibit sebanyak 10 juta diharapkan dapat menjadi penopang gerakan revolusi hijau se Kalsel dan folu net sink.
Tersedianya bibit berkelanjutan, kegiatan RHL yang lebih maksimal. Tidak hanya menanam saja tapi pemeliharaan, tapi juga tercipta perbaikan kualitas lingkungan hidup dan kesejahteraan rakyat," kata Roy.
Kegiatan peresmian Persemaian Liang Anggang ini juga dihadiri Duta Besar Norwegia untuk Indonesia dan Timor Leste. Usai peresmian Menteri LHK beserta rombongan juga berkesempatan meninjau langsung rumah produksi pada Persemaian Liang Anggang, Banjarbaru. Menteri LHK juga melakukan penanaman di kawasan eks kebakaran di Desa Sungai Arfat seluas 70 hektare. (DY/J-3)
Terkini Lainnya
Profesor Kehormatan
Organisasi Masyarakat dan Tuberkulosis
Ruang Didik Muhammadiyah
Realitas Baru Timur Tengah
Indonesia Kekurangan Dokter: Fakta atau Mitos?
Serentak Pilkada, Serentak Sukacita
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap