BPBD Kota Tasikmalaya Tetapkan Status Siaga Bencana
BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya, menetapkan status siaga darurat bencana hindrometeorologi banjir dan longsor pada pergantian musim el nino ke musim hujan. Penetapan tersebut dilakukannya, agar masyarakat meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan.
Penata Penanggulangan Bencana Ahli Muda pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya, Erik Yowanda mengatakan, pergantian musim kemarau ke musim penhujan harus diwaspadai bersama dan masyarakat tetap selalu meningkatkan kesiapsiagaan terutama bencana longsor dan banjir. Namun, kesiapsiagaan tersebut harus dilakukan karena berdasarkan prakiran cuaca dari BMKG hujan akan terjadi bulan November dan Desember.
"Pemerintah Kota Tasikmalaya melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah mengelurakan surat status siaga darurat bencana banjir dan longsor. Akan tetapi, BPBD juga sudah membentuk tim reaksi cepat (TRC) terdiri dari Bidang SDA, PUPR, Perawaskim, Bapelitbangda, Dinas Sosial, RSUD, Damkar dan lainnya," katanya, Jumat (25/10/2024).
Ia mengatakan, bencana banjir dan longsor di daerahnya bagi tim gabungan TNI, Polri tetap selalu menghadapi berbagai bencana terjadi dan tim reaksi cepat (TRC) akan melakukan koordinasi guna penanganan yang dilakukan di lapangan. Namun, kesiapsiagaan tersebut guna menekan jatuhnya korban jiwa dan bagi warga selalu meningkatkan kewaspadaan.
"BPBD dan Bidang SDA akan bersama-sama melakukan penanganan banjir terutamanya rumah yang terdampak dan dinsos melakukan penanganan mulai pendataan. Akan tetapi, dibentuknya tim reaksi cepat (TRC) supaya status siaga darurat bencana bisa dilakukan terutama untuk mengatasi kejadian mengingat Provinsi Jabar sudah menetapkan status siaga darurat yang mana kemungkinan terjadi," ujarnya.
Menurutnya, memasuki musim penghujan di berbagai daerah bagi tim reaksi cepat (TRC) sudah mempersiapkan berbagai peralatan dan imbauan kepada masyarakat yang tersebar di setiap kelurahan dan kecamatan. Karena, titik bencana yang biasa terjadi di wilayahnya yakni Kecamatan Kawalu, Tamansari, Purbaratu, Cipedes, Indihiang dan kesiapsiagaan harus dilakukan bersama.
"Kesiapsiagaan yang dilakukannya selama ini tetap dilakukan meski BPBD masih menerima permintaan air bersih yang mana masih ada warga membutuhkan air di Kelurahan Urug, Kecamatan Kawalu. Kami masih menyalurkan air bersih sesuai permintaan dengan jumlah 5.000 liter, yang dipergunakan untuk minum, masak, cuci pakaian, wudlu dan lainnya," paparnya.
Terkini Lainnya
BPBD Tasikmalaya Waspadai Angin Kencang dan Luapan Sungai
Kemendikdasmen Beri Bantuan ke Belasan Sekolah Rusak akibat Bencana
Menghadapi Musim Hujan, Pemprov Jateng Siapkan Mitigasi Bencana
Banjir Sukabumi, Status Tanggap Darurat Bencana Berlaku Sepekan ke Depan
BPBD: Ada 33 Titik di Sukabumi yang Diterjang Bencana Banjir dan Longsor
Cuaca Ekstrem di Kabupaten Sukabumi Picu Banjir, Longsor, dan Pergerakan Tanah
Dua Orang Meninggal Tertimbun Tanah Longsor di Cianjur
Profesor Kehormatan
Organisasi Masyarakat dan Tuberkulosis
Ruang Didik Muhammadiyah
Realitas Baru Timur Tengah
Indonesia Kekurangan Dokter: Fakta atau Mitos?
Serentak Pilkada, Serentak Sukacita
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap