visitaaponce.com

Masyarakat Pandeglang Dibekali Mitigasi Bencana Lewat Pemanfaatan Teknologi Digital

Masyarakat Pandeglang Dibekali Mitigasi Bencana Lewat Pemanfaatan Teknologi Digital
pelatihan Program Kosabangsa (Kolaborasi Sosial Membangun Masyarakat) 2024, di Banten, Kamis (24/10).(Dok.Istimewa)

 

KABUPATEN Pandeglang, Banten, berdekatan dengan zona subduksi serta wilayah pertemuan Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia di Selat Sunda. Hal tersebut membuat wilayah Pandeglang memiliki tingkat kerawanan dan kerentanan gempa bumi.

Karena itu, bagi wilayah yang rawan gempa bumi perlu ada upaya mitigasi bencana seperti melalui pemanfaatan teknologi digital. "Pemanfaatan teknologi digital membantu ketika pengambilan keputusan untuk memberi peringatan dini kepada masyarakat berdasarkan hasil pengamatan gejala-gejala gempa bumi dan tsunami," ungkap Wakil Ketua Gerakan Masyarakat Peduli Negeri (Gemari) Kabupaten Pandeglang Eka Supriatna dalam kegiatan pelatihan Program Kosabangsa (Kolaborasi Sosial Membangun Masyarakat) 2024, di Banten, Kamis (24/10).

Eka mengatakan kegiatan pelatihan hasil kolaborasi antara Yayasan Gemari, Universitas Budi Luhur (UBL), dan Unika Atma Jaya Jakarta, ini ialah wujud nyata kepedulian terhadap mitigasi bencana dan kelestarian lingkungan hidup.

Pada pelatihan Program Kosabangsa 2024 ini, UBL bertindak sebagai tim pelaksana dan Unika Atma Jaya Jakarta sebagai tim pendamping. Pelatihan yang menyasar masyarakat Kecamatan Sumur, Pandeglang, Banten, yang termasuk wilayah rawan bencana gempa ini, dilakukan dengan memanfaatkan teknologi digital sebagai langkah mitigasi bencana.

Sekretaris Camat Sumur Jumaedi mengapresiasi kegiatan ini dan berharap dapat menjadi program berkesinambungan yang memberikan manfaat nyata bagi warga Sumur dan sekitarnya.

Perwakilan tim pelaksana Kosabangsa 2024 dari UBL, Arbi Cristional Lokananta, menerangkan pelatihan sebagai program pendanaan dari Ditjen Diktiristek Dikti melalui Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat Dikti ini untuk mengoptimalkan pengembangan desa wisata tangguh bencana melalui teknologi digital sehingga meningkatkan daya tarik dan pengelolaan wisata. "Pelatihan ini terbagi dua sesi yakni pelatihan manajemen relawan dan pelatihan desa tangguh bencana," ujar Arbi.

Untuk pelatihan manajemen relawan berfokus terhadap pengelolaan sumber daya manusia serta pengorganisasian relawan untuk tanggap darurat dan pengelolaan wisata.

Adapun pelatihan desa tangguh bencana berfokus pada peningkatan kapasitas masyarakat dalam menghadapi dan mengelola risiko bencana secara efektif.

Pelatihan diawali dengan pemaparan materi manajemen relawan oleh Taqwa Putra Budi Purnomo Sidi Hiram dan mahasiswa Program Studi Manajemen Bencana UBL Hasrian. Kemudian, materi mengenai desa tangguh bencana, mitigasi, dan simulasi, disampaikan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pandeglang Riza Ahmad Kurniawan.

Riza mengapresiasi Program Kosabangsa 2024 lantaran sejalan dengan program kerja BPBD dan berharap dapat berlanjut di masa mendatang. "Kami berharap program Kosabangsa 2024 ini bisa mengimplementasikan Tridharma Perguruan Tinggi khususnya dalam hal pengabdian kepada masyarakat, oleh UBL dan Unika Atma Jaya Jakarta," tutupnya. (N-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat