SLB di Malang Dorong Kemandirian Siswa Melalui Budidaya Sayuran
SEKOLAH Luar Biasa (SLB) Tamima Mumtaz di Malang berupaya meningkatkan kemandirian ekonomi dan kesejahteraan siswa melalui program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) Upland Project. Program ini tidak hanya memberikan edukasi tentang pembibitan dan budidaya tanaman, tetapi juga menjadi sumber penghasilan tambahan bagi sekolah dan siswanya.
Komite sekolah sekaligus pengelola program P2L Ari Anto, menjelaskan bahwa kegiatan utama meliputi pembibitan dan budidaya berbagai sayuran seperti andewi, cabai, tomat, kubis, dan sawi bok. Program ini juga menjadi sarana edukasi yang melibatkan langsung siswa-siswi SLB.
“Kegiatan ini tidak hanya untuk konsumsi sendiri, tetapi sebagian besar hasilnya dijual. Pendapatannya kami gunakan untuk mendukung kegiatan sekolah, seperti buka bersama, kerja bakti, dan outing class,” ujar Ari Anto, melalui keterangannya, Senin (25/11).
Ari menambahkan, meskipun masa program P2L akan berakhir, pihaknya berkomitmen untuk melanjutkan kegiatan ini secara mandiri karena program ini telah menjadi sumber pendapatan penting bagi sekolah.
“Kami berharap program ini dapat berkembang lebih besar lagi sehingga menghasilkan keuntungan lebih banyak. Harapan kami ke depan, keuntungan ini dapat digunakan untuk membeli fasilitas seperti mobil, untuk distribusi hasil panen dan mendukung kebutuhan pembibitan,” tambahnya.
Sementara itu, Project Manajer Program Upland, Muhammad Ikhwan mengapresiasi upaya SLB Tamima Mumtaz dalam memanfaatkan susu kambing dari program Upland untuk meningkatkan gizi siswa. Menurutnya, langkah ini sejalan dengan program pemerintah untuk meningkatkan gizi anak-anak.
“Kami menilai langkah ini seperti gayung bersambut. Pemerintah menggalakkan peningkatan gizi, dan SLB langsung mengimplementasikan melalui program Upland,” kata Ikhwan.
Selain aspek gizi, program ini juga berhasil memanfaatkan teknologi Unit Pengolahan Pupuk Organik (UPPO) Biogas. Teknologi ini memberikan dampak langsung terhadap penghematan pengeluaran petani binaan Upland.
“Sejahtera itu bukan hanya tentang penghasilan meningkat, tetapi juga pengeluaran yang menurun. Dengan biogas dari UPPO, kebutuhan gas rumah tangga dapat terpenuhi, sehingga mengurangi beban biaya rumah tangga,” jelas Ikhwan. (M-3)
Terkini Lainnya
50 Persen Anak Penyandang Disabilitas Belum Mampu Mengakses Pendidikan
Simulasi Program Makan Bergizi Gratis Diperlukan untuk Tetapkan Alokasi Anggaran
Ipsos Foundation Tuntaskan Renovasi Sekolah Luar Biasa ABCD Caringin di Bandung
Peningkatan Literasi Matematika juga Berlaku pada Siswa Sekolah Luar Biasa
Sekolah tak Biasa untuk Anak Istimewa
Arky Gilang Wahab Kembangkan Ekonomi Sirkular dengan Kelola Sampah Berkelanjutan
Mengenal Jade Perch, Ikan yang Kaya Omega 3 dan 6
Perkuat Pemberdayaan Masyarakat demi Dorong Perekonomian Lokal
Perwakilan dari 10 Negara Afrika Belajar Budidaya Nila dan Lele di Bali
Kerja Sama Budidaya Lobster dengan Vietnam Bangkitkan Ekosistem
Rekayasa Konstitusional Pemilu Presiden
Indonesia di BRICS: Babak Baru atau Keterikatan Baru?
Polemik Pagar Laut
PLTN di Tengah Dinamika Politik dan Korupsi, Siapkah Indonesia Maju?
Setelah 30 Kali Ditolak MK
Dokter Buruh
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap