Disnak Jatim Temukan 6.072 Kasus PMK di Jawa Timur
![Disnak Jatim Temukan 6.072 Kasus PMK di Jawa Timur](https://mediaindonesia.com/cdn-cgi/image/width=800,quality=80,format=webp/https://asset.mediaindonesia.com/news/2025/01/03/1735908404_8140286fdab0c2e48571.jpg)
DINAS Peternakan (Disnak) Provinsi Jawa Timur menemukan 6.072 kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) yang terjadi di sejumlah daerah di Jawa Timur. Kasus tersebut yang terlaporkan pada bulan November-Desember 2024.
“Sebanyak 282 ekor di antara 6.702 kasus itu dilaporkan mati,” kata Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur Indyah Aryani di Surabaya, Jumat (3/12).
Menurutnya, kasus PMK mulai merebak di Jatim dan beberapa provinsi di Indonesia sejak akhir tahun 2024. Rata-rata laporan kasus PMK di Jawa Timur pada bulan Desember mencapai di atas 100 kasus per hari. Dari 38 kabupaten kota di Jatim, yang terlapor telah terjangkit PMK mencapai 30 kabupaten kota, mulai dari Kabupaten Kediri, Kabupaten Jember, Kabupaten Tulungagung. Lalu Kabupaten Ngawi, Kota Madiun, Kabupaten Pacitan, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Sumenep, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Lumajang, dan Kabupaten Bondowoso.
Selain itu juga Kabupaten Gresik, Kabupaten Jombang, Kota Malang, Kota Batu, Kota Probolinggo, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Pasuruan. Selanjutnya ada Kabupaten Malang, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Tuban, Kabupaten Ponorogo dan juga Kabupaten Blitar.
“Gejala klinis dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) adalah adanya kelemahan dan kepincangan akut pada kelompok hewan peka, adanya air liur yang berlebihan, terlihat menggantung, air liur berbusa di
lantai kendang,” ucap Indyah.
Selain itu juga terjadi lepuh/vesikel dan atau erosi di dalam mulut, lidah, gusi, nostril, kulit sekitar teracak kaki dan/atau pada puting susu, serta demam tinggi mencapai 410 derajat celcius.
“Dan yang sering terjadi hewan yang terjangkit PMK terlihat lemas karena dalam keadaan sakit dan lebih sering berbaring, sehingga terjadi penurunan produksi susu (pada sapi perah) yang drastis,” ungkapnya.
Sejumlah langkah yang dilakukan Dinas Peternakan Jawa Timur adalah melakukan sosialisasi dan vaksinasi. Pihaknya juga melakukan pengobatan bagi hewan yang sakit. “Kita mulai aktif melakukan komunikasi memberikan informasi dan edukasi kepada peternak. Selain itu kami juga melakukan pengobatan pada ternak sakit dan melakukan vaksinasi pada ternak yang sehat,” ungkap Indyah.
Pihaknya pun menegaskan bahwa Pemprov Jatim juga melakukan pengamanan dengan menerapkan pengaturan lalu lintas ternak. Ternak yang keluar masuk Jatim dilakukan pemeriksaan. “Kami melaksanakan biosecurity, melaksanakan pengendalian lalu lintas ternak. Ini penting kami lakukan untuk menjaga agar tidak ada penularan masif pada hewan yang keluar masuk ke Jatim,” tuturnya.(M-2)
Terkini Lainnya
Pencegahan Penyebaran PMK Digencarkan di Kuningan
Cegah PMK, Pemkab Klaten Ajukan Bantuan 6.000 Vaksin
Ratusan Ekor Hewan Ternak di Banyumas Terjangkit PMK, Pengawasan Diperketat
Kematian Hewan Ternak Akibat PMK Melandai, Kementan Optimistis Stok Daging Sapi untuk Puasa dan Lebaran Aman
Wabah PMK Merebak di Boyolali, 188 Ekor Sapi Terinfeksi, 19 Mati
Jateng Pastikan Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku Terus Ditingkatkan
KPK Sita 4 Aset Senilai Rp8,1 Miliar Terkait Suap Dana Hibah Jatim
Gempa Bumi Tektonik M4,9 Guncang Pacitan, Belum Ada Laporan Kerusakan
Dari Aktivis Sosial Hingga Jadi Konten Kreator, Ini Kabar Cak Budi
Grand Inna Tunjungan Menuju 44 Tahun dengan Komitmen terhadap Karyawan dan Kelestarian Lingkungan
Perjalanan Kereta Api Tidak Terganggu Erupsi Gunung Raung
Membaca, Jembatan Membangun Dialog
UN dan Buku Teks
Tantangan Internalisasi Kebiasaan Anak Indonesia Hebat
PLTN di Tengah Dinamika Politik dan Korupsi, Siapkah Indonesia Maju?
Setelah 30 Kali Ditolak MK
Dokter Buruh
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap