Musim Tanam Mundur, Bulog belum Serap Gabah di Tingkat Petani

PERUSAHAAN Umum Badan Urusan Logistik Cabang Ciamis, Jawa Barat, masih belum melakukan serapan gabah kering giling (GKG) di wilayah Priangan Timur untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional terutama produksi beras bagi masyarakat. Kebutuhah stok beras di wilayahnya masih mencukupi di gudang sebanyak 8.200 ton.
Kepala Perum Bulog Cabang Ciamis, Dadan Irawan Pinca mengatakan, serapan gabah di tingkat petani di Kabupaten Ciamis, Tasikmalaya, Pangandaran, Banjar, Garut dan Kota Tasikmalaya, untuk sekarang ini belum melakukan. Namun, untuk stok yang ada di 4 gudang masih mencapai 8.200 ton dan dipastikan serapan gabah antara bulan Maret lantaran musim tanam mundur.
"Serapan gabah kering giling di tingkat petani untuk sekarang belum melakukan tapi persiapan sudah dilakukan mengingat di bulan September 2024 musim tanam mundur dan memang ada sebagai mulai tanam. Akan tetapi, untuk serapan gabah di tingkat petani direncakanan dilakukannya di Bulan Maret dan April lantaran sekarang belum ada panen raya," katanya, Rabu (15/1/2025).
Ia mengatakan, serapan gabah akan dilakukan di berbagai daerah di tahun ini meski panen raya di tingkat petani masih belum melakukannya dan tentunya serapan gabah untuk memenuhi kebutuhan pangan termasuk masyarakat di Priangan Timur. Namun, sekarang ini masih banyak lahan persawahan belum melakukan panen dan Bulog masih memiliki stok beras yang ada mencapai 8.200 ton.
"Kami akan melakukan serapan gabah kering panen (GKP) dan gabah kering giling (GKG) kepada para petani, karena harganya sekarang masih berada di angka Rp 6.500 per kg sampai Rp 7 ribu per kg untuk GKG, tapi jika di lapangan belum sesuai Perum Bulog akan mengolah dan membeli kebutuhan kepada Mitra penggilingan sesuai kualitas baru tapi memang di tingkat petani belum panen," ujarnya.
Sementara itu, seorang petani, Dadang, 49, mengatakan, hujan yang terjadi di berbagai daerah memang bagi petani ada sebagian sudah melakukan pengolahan dan tanam tapi yang lain dilakukan bulan November dan Desember 2024, karena musim tanam mundur. Namun, dengan kemunduran ini dipastikan panen raya di tingkat petani bisa dilakukan bulan April dan Mei 2025.
"Untuk kebutuhan gabah kering panen di tingkat petani sekarang ini masih di angka Rp7 ribu perkg dan gabah kering pungut seharga Rp 6.500 perkg. Akan tetapi, para petani ada sebagian sudah melakukan panen dan yang lainnya baru pengelolahan lahan hingga tanam," pungkasnya. (S-1)
Terkini Lainnya
Stok Beras Bulog Jelang Ramadan Diklaim Aman
Bulog Gandeng TNI Awasi Pemberlakuan HPP Gabah Rp6.500 per Kg
Bulog akan Dipayungi Inpres untuk Maksimalkan Penyerapan Gabah
Penyerapan Beras Tidak Maksimal Jadi Alasan Dirut Bulog Diganti
HPP Gabah Rp6.500/Kg Diharapkan Dapat Mendongkrak Kesejahteraan Petani
Mentan Ingatkan Bulog, Harga Gabah Tidak Boleh di Bawah HPP
Ketika Menhan AS Beretorika
Alternating Family dan Perkembangan Keluarga Generasi Z
Hilangnya Kejujuran
Proyek Genom Manusia, Pedang Bermata Dua
Kebijakan Imperialisme Trump
Penyehatan Tanah untuk Peningkatan Produktivitas Pertanian
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap