IADO Kerahkan Puluhan Petugas Pengawasan Anti-Doping di Peparnas 2024
INDONESIA Anti Doping Organization (IADO) mengerahkan lebih dari 50 orang petugas untuk pengawasan antidoping saat pelaksanaan Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII 2024 di Solo, Jawa Tengah, pada 6-13 Oktober.
"Kami telah melakukan berbagai persiapan melalui petugas lapangan untuk mengambil sampel urine atlet, edukasi antidoping, maupun peran intelijensi dan investigasi," ujar Ketua Umum IADO Gatot S Dewa Broto seperti dilansir dari Antara, Kamis (3/10).
Ia menjelaskan, IADO telah menyiapkan 20 petugas doping control officer yang dibantu 35 petugas chaperone yang kebanyakan berasal Universitas Negeri Sebelas Maret dan Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk mengambil sampel urine pemeriksaan doping para atlet dari beberapa cabang olahraga.
Baca juga : 784 Sampel Urine Atlet PON 2024 Dikirim ke Bangkok
Idealnya, kata dia, pengambilan sampel dilakukan kepada semua cabang olahraga yang dipertandingkan dalam ajang tersebut agar bisa mencapai 10 persen. Namun demikian, karena keterbatasan anggaran yang disediakan, maka IADO langsung melakukan penyesuaian jumlah sampel yang diambil secara proporsional.
"Yang paling penting, meskipun anggaran terbatas juga, IADO tetap berkomitmen untuk melakukan tugasnya dengan sebaik-baiknya," ujarnya.
Selain itu, empat petugas presenter edukasi (Presi) dan dua tenaga edukator untuk menjalankan peran edukasi antidoping kepada para tim atlet.
Baca juga : 34 Sampel Doping dari PON 2024 untuk Diuji di Bangkok
Gatot menjelaskan, hal lain yang membedakan pengawasan antidoping pada Peparnas kali ini dengan sebelumnya yaitu pengerahan tenaga intelijen dan investigasi masing-masing sebanyak empat orang.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, pada Peparnas 2016 di Jawa Barat diketahui sebanyak dua orang atlet yang dinyatakan positif menggunakan doping, sedangkan pada Peparnas 2021 di Papua terdapat satu atlet dinyatakan doping.
Gatot berharap pada Peparnas Solo 2024, tidak ada atlet yang menggunakan zat terlarang dan tidak ada atlet atlet maupun oofisial tidak ada yang melakukan pelanggaran terhadap peraturan antidoping.
Ia juga berharap tidak ada atlet yang sedang terkena sanksi doping tidak turut serta bertanding seperti yang terjadi pada cabang olahraga binaraga saat PON Aceh-Sumut 2024. (Z-6)
Terkini Lainnya
Petenis Iga Swiatek Terima Skorsing Satu Bulan Akibat Kontaminasi Obat
Diputus Kontrak Juventus, Paul Pogba Kini Tanpa Klub
Paul Pogba hanya Setia dengan Juventus
Djokovic Berharap Kasus Doping Jannik Sinner Diselesaikan Secepatnya
Novak Djokovic Harap Kasus Doping Jannik Sinner Segera Rampung
Kaltim Puas Finis di Peringkat 13 Nasional pada Peparnas XVII 2024
Menpora Sebut Prestasi Olahraga Nasional Maju Signifikan
Raih 17 Medali Emas, Jabar Juara Umum Cabor Para Renang Peparnas Solo
Gibran: Pelaksanaan Peparnas Lebih Baik dari PON
NPC Indonesia Cari Atlet untuk ASEAN Para Games 2026
Prasetyo Fitriyanto Sukses Pertahankan Medali Emas Para-Catur di Peparnas 2024
Sakit Hati Politik
Jalan Lain Mengakhiri Korupsi
Pembangunan HAM di Indonesia sebagai Gerakan Transformasi Sosial
Realitas Baru Timur Tengah
Indonesia Kekurangan Dokter: Fakta atau Mitos?
Serentak Pilkada, Serentak Sukacita
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap