visitaaponce.com

Menpora Peparnas Harus Berorientasi ke Paralimpiade

Menpora: Peparnas Harus Berorientasi ke Paralimpiade
Menpora Dito Ariotedjo (kiri) memberikan keterangan kepada wartawan pada Minggu (6/10).(DOK PB PEPARNAS)

MENTERI Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjomengatakan bahwa orientasi Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) harus ke Paralimpiade.

"PON dan Peparnas itu semangatnya harus sama. PON itu orientasinya Olimpiade, minimal Asian Games, dan Peparnas orientasinya Paralimpiade, minimal Asian Para Games," ujar Menpora seperti dilansir dari Antara, Minggu (6/10).

Menurut Dito, atlet-atlet disabilitas tanah air mesti menatap lebih jauh setelah mencatatkan "hattrick" juara ASEAN Para Games yakni pada tahun 2017, 2022 dan 2023.

Baca juga : Menpora Tegaskan Pentingnya Pembinaan di Peparnas XVII Solo 2024

Oleh karena itu, dia melanjutkan, pemerintah bersama National Paralympic Committee of Indonesia (NPCI) menyelaraskan program agar Peparnas termasuk Peparnas 2024 di Solo sejalan dengan target di Paralimpiade.

"Sehingga Peparnas dapat menjadi wadah untuk mencari atlet-atlet terbaik untuk dibina. Regenerasi pun terjaga," kata Dito.

Dia melanjutkan, salah satu bentuk keseriusan pemerintah dalam mengembangkan performa atlet-atlet disabilitas adalah dengan membuat pusat pelatihan bagi atlet Paralimpiade di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Baca juga : PB Peparnas XVII Akan Awasi Penyediaan Akomodasi dan Konsumsi

Peletakan batu pertama fasilitas tersebut dilakukan Presiden Joko Widodo pada 8 Maret 2024. Beranggaran sekitar Rp409 miliar, pusat pelatihan Paralimpiade tersebut terdiri dari gedung olahraga, asrama berkapasitas 188 kamar, lapangan, lintasan dan arena atletik, kolam renang, kolam pemulihan, arena boccia, menembak, tenis meja, badminton serta ruang multifungsi.

Pada Agustus 2024, progres pembangunan pusat pelatihan itu mencapai 40 persen dan tahap pertamanya ditargetkan selesai pada Desember 2024.

Kemudian, pemerintah pun memasukkan Paralimpiade dalam Desain Besar Olahraga Nasional (DBON). Ada lima cabang olahraga Paralimpiade yang masuk dalam DBON tersebut yakni para-atletik, para-renang, para-bulu tangkis, para-tenis meja dan para-angkat berat.

Baca juga : Malam Ini, Presiden Jokowi Buka Peparnas 2024

Untuk itu, Menpora pun meminta dukungan dari seluruh masyarakat agar Indonesia dapat terus mengukir prestasi di Paralimpiade.

Apalagi, di Paralimpiade 2024, Indonesia mengukir prestasi yang sangat baik dengan merebut total 14 medali, di mana satu di antaranya emas, delapan perak dan lima perunggu.

Jumlah medali itu terbanyak yang bisa diraih Indonesia di Paralimpiade sejak pertama kali tampil di sana tahun 1976.

Baca juga : Papua Barat Pastikan Ikut Peparnas XVII di Solo, Peserta Jadi 35 Kontingen

"Alhamdulillah kita mencetak rekor di Paralimpiade lalu. Jadi mohon dukungannya selalu untuk atlet-atlet kita," tutur Menpora.

Selama berpartisipasi di Paralimpiade mulai tahun 1976, Indonesia total mendapatkan 41 medali yaitu tujuh medali emas, 15 medali perak dan 19 medali perunggu.

Cabang olahraga para-bulu tangkis menjadi yang terbanyak menyumbangkan medali yakni 14 keping (termasuk tiga emas), disusul atletik 10 keping (satu emas). (Z-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat