visitaaponce.com

Pengamat Olahraga Dapat Menjembatani Perbedaan

Pengamat: Olahraga Dapat Menjembatani Perbedaan
Ilustrasi .(Dok. MI)

OLAHRAGA  banyak memberikan manfaat bagi tubuh manusia. Selain itu, juga baik untuk kesehatan mental karena terjalin interaksi fisik, misalnya antara penggemar olahraga hingga yang terlibat dalam komunitasnya.

"Terlepas dari tingkat intensitasnya. Selalu menyenangkan berkomunikasi dengan mereka yang memiliki perspektif lebih baik dalam mendefinisikan batasan dengan cara sportif yang sejati. Sehingga olahraga dapat menjembatani perbedaan," kata analis politik dari Malaysia yang juga Ketua Umum ormas Jaringan Insan Madani, Aidi Amin dalam keterangannya, Rabu (16/10).

Menariknya, kata Aidi, pada awal Agustus 1967, lima Menteri Luar Negeri, yakni Adam Malik dari Indonesia, Narciso R Ramos dari Filipina, Tun Abdul Razak dari Malaysia, S Rajaratnam dari Singapura, dan Thanat Khoman dari Thailand, menghabiskan empat hari di resor pantai yang relatif terpencil di Bang Saen, sebuah kota pesisir yang terletak kurang dari seratus kilometer di tenggara Bangkok.

Di sana, mereka bernegosiasi secara informal dengan cara yang mereka sebut kemudian sebagai diplomasi baju olahraga. Setiap orang membawa perspektif historis dan politik yang berbeda dan tidak mirip satu sama lain.

Namun, dengan niat baik dan humor yang baik, setiap kali mereka berkumpul di meja perundingan, mereka berhasil mengatasi perbedaan mereka sambil bermain golf dan saling bertukar lelucon tentang permainan masing-masing.

Hal itu menjadi sebuah gaya deliberasi yang akhirnya menjadi tradisi menteri Asean. Karena itu, menurut Aidi, sebagai Ketua Asean sepanjang 2025, Malaysia dengan tema Inklusivitas dan Keberlanjutan, perlu mempersiapkan diri untuk memengaruhi geopolitik dan menavigasi ujian diplomasi serta kohesi.

Lebih lanjut, Aidi juga menyikapi, pelantikan Presiden Indonesia Prabowo Subianto yang akan berlangsung akhir pekan ini. Dikatakan, dengan populasi sebanyak 275 juta orang, Indonesia menjadi kontributor terbesar dalam hal produk domestik bruto dengan neraca perdagangan positif di Asean.

Untungnya, lanjut Aidi, PM Malaysia  dikenal dengan kesukaannya terhadap Indonesia, yang juga dibalas dengan baik oleh rakyat Indonesia. PM Malaysia pernah mengingatkan bahwa, generasi muda di kedua negara perlu bijaksana dalam mencari kesamaan untuk menghindari perbedaan.

Perbedaan adalah sesuatu yang tidak dapat dihindari tetapi bisa ditangani dengan hati-hati agar tidak menimbulkan perpecahan di antara rakyat kedua negara. "Harus ada kejelasan dan kematangan karena itu bisa membawa manfaat besar bagi Malaysia dan Indonesia," ujar Aidi.

Karena itu, Aidi menilai, rakyat Malaysia memiliki tanggung jawab untuk melihat gambaran yang lebih besar dan penting bagi pemerintah Malaysia untuk memiliki kebijakan yang mendorong semangat membangun komunitas di Asean.

Mulai dari pengguna media sosial hingga pemimpin politik, setiap orang harus bertanggung jawab ketika menyuarakan pendapat. Kekecewaan harus ditangani dengan cara yang benar dan selalu lebih baik untuk menawarkan perdamaian melalui olahraga daripada pertengkaran verbal yang tidak sehat.

"Mari kita bawa kembali konsep diplomasi baju olahraga dan mencari solusi dari detail-detail yang ada, sebagai rakyat Malaysia," ujarnya. (J-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Eksa

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat