Iga Swiatek Melaju ke Semifinal Australia Terbuka

PETENIS peringkat dua dunia Iga Swiatek hanya membutuhkan waktu 89 menit untuk mencapai semifinal Grand Slam pertamanya di luar Roland Garros sejak memenangi Amerika Serikat (AS) Terbuka 2022 setelah dengan mudah mengalahkan petenis nomor delapan dunia Emma Navarro 6-1 dan 6-2 di perempat final Australia Terbuka, Rabu.
Swiatek, yang berusia 23 tahun, menjadi petenis termuda yang mencapai tujuh semifinal Grand Slam setelah Maria Sharapova di AS Terbuka 2006. Ia mencapai semifinal Grand Slam lapangan keras pertamanya di Australia Terbuka 2022, sebelum kalah dari Danielle Collins.
"Sejujurnya, saya tidak begitu jauh di Grand Slam kecuali di Roland Garros," kata Swiatek, seperti disiarkan WTA, Rabu (22/1).
"Yang pasti sekarang saya senang bahwa saya bermain di level saya di sini. Tahun lalu perjalanan saya di sini berakhir di babak keempat dan ketiga, jadi yang pasti saya merasa lebih percaya diri sekarang," lanjutnya.
Swiatek akan menghadapi petenis AS lainnya untuk memperebutkan tempat di final saat bertemu petenis peringkat 14 Madison Keys.
Sebagai juara di Adelaide, dua pekan lalu, Keys menorehkan kemenangan yang ke-12 musim ini dengan mengalahkan Elina Svitolina 3-6, 6-3, dan 6-4 di perempat final.
Semifinal tunggal putri akan dimainkan pada Kamis (23/1) malam di Melbourne Park. Swiatek dan Keys akan bermain setelah pertandingan semifinal antara petenis peringkat satu dunia Aryna Sabalenka dan petenis peringkat 12 Paula Badosa.
Jika Sabalenka dan Swiatek melaju ke final pada Sabtu (25/1), pertarungan sengit tersebut akan menentukan siapa yang akan meninggalkan Melbourne Park sebagai petenis peringkat satu dunia.
Dengan tujuan untuk merebut kembali peringkat No.1 dari Sabalenka, Swiatek menjadi satu-satunya semifinalis yang belum pernah kalah
satu set pun di turnamen tersebut.
Sejak kemenangannya 6-3 dan 6-4 atas Katerina Siniakova di babak pertama, Swiatek tidak pernah kalah lebih dari dua gim dalam satu set.
"Di lapangan tenis, Anda harus bersikap kejam," tegas Swiatek.
"Tetapi 'kejam' biasanya juga berarti sesuatu yang negatif. Namun, bagi saya, yang penting adalah fokus pada diri sendiri dan bersikap sama, apa pun skornya. Inilah yang menjadi dasar kekuatan dan konsistensi saya, serta cara saya terus melakukan hal-hal baik yang saya lakukan di lapangan."
"Mungkin terlihat kejam, tetapi bukan itu tujuan saya. Saya hanya ingin memenangi lebih banyak pertandingan, dan inilah dampak yang saya
dapatkan dari pertandingan-pertandingan sebelumnya," imbuh petenis Polandia itu.
Di perempat final Australia Terbuka, Swiatek melakukan break terlebih dahulu untuk memimpin 2-0 dan langsung menguasai pertandingan. Ia memanfaatkan gaya bermainnya yang agresif di lapangan tanah liat untuk mendorong Navarro di lapangan, dengan penggunaan forehand.
Setelah mengantongi set pertama dalam waktu 35 menit, Swiatek mendapat tekanan yang lebih konsisten di tahap awal set kedua.
"Saya pikir sesuatu yang dia lakukan dengan sangat baik adalah dia sangat cepat, dan dia melakukan segalanya dengan keyakinan dan intensitas 100%," ungkap Navarro.
"Ia memiliki gaya permainan dan pergerakan yang berbeda. Sulit untuk tidak terpengaruh oleh hal itu dan tidak merasa seperti, 'Oke, saya harus melakukan semuanya dengan kecepatan yang sama seperti yang ia lakukan.' Jadi itu adalah sesuatu yang, tentu saja, sedikit saya rasakan hari ini," pungkasnya. (Ant/Z-1)
Terkini Lainnya
Skandal Doping, Ini Tanggapan Jannik Sinner setelah Kena Sanksi Skorsing selama 3 Bulan
Jessica Pegula tidak Sabar Tampil di Qatar Terbuka Usai Absen pada Tahun Lalu
Coco Gauff Tersingkir di Putaran Kedua Qatar Terbuka
Rafael Nadal Mengaku Mulai Terbiasa dengan Kehidupan Usai Pensiun
Pelti Lantik Mischka Aoki dan Devon Kei Enzo sebagai Duta Tenis Pelajar
Simona Halep Putuskan Gantung Raket
Preview Dubai Tennis Championship 2025: Jessica Pegula Vs Liudmila Samsonova
Alcaraz Sukses Kalahkan Martin Cilic pada Pertandingan Pertamanya di Qatar Terbuka 2025
Djokovic tidak Khawatir dengan Masalah Cederanya
Zverev Jalani Tur di Amerika Selatan demi Prancis Terbuka
Kemenpora Beri Dukungan untuk Kejurnas Tenis Junior IMTC
Ketika Menhan AS Beretorika
Alternating Family dan Perkembangan Keluarga Generasi Z
Hilangnya Kejujuran
Proyek Genom Manusia, Pedang Bermata Dua
Kebijakan Imperialisme Trump
Penyehatan Tanah untuk Peningkatan Produktivitas Pertanian
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap