visitaaponce.com

Iga Swiatek Lontarkan Pujian untuk Aryna Sabalenka

Iga Swiatek Lontarkan Pujian untuk Aryna Sabalenka
Petenis Belarus Aryna Sabalenka(AFP/Yuichi YAMAZAKI)

IGA Swiatek menyebut saingan utamanya Aryna Sabalenka sebagai pemain yang lengkap, melihat potensi mereka bertemu di babak final Australia Terbuka.

Namun, sebelum itu, mereka harus melalui babak semifinal lebih dulu, Kamis (23/1). Sabalenka akan berhadapan dengan Paula Badosa, sementara Swiatek akan melawan Madison Keys.

"Saya merasa dia memiliki teknik yang lengkap, permainannya cukup halus. Dia solid dari setiap posisi di lapangan, bahkan seperti pukulan voli dan hal-hal yang tidak sering kami gunakan, seperti, yang sering terjadi pada permainan tunggal," kata Swiatek, dikutip dari laman resmi Australia Terbuka, Kamis (23/1).

"Dia punya variasi, dan dia bisa bermain datar, dia bisa bermain topspin. Pada dasarnya saya akan mengatakan bahwa Aryna adalah, seperti, pemain yang lengkap," lanjutnya.

Hampir dua tahun sejak Sabalenka menggemparkan Rod Laver Arena di final Australia Terbuka ketika mengalahkan juara bertahan Wimbledon saat itu Elena Rybakina.

Sabalenka, sebelumnya, dikenal dengan servisnya yang buruk yang merusak penampilannya di Grand Slam. Namun, pada Januari 2023, Sabalenka mampu bertahan dari desakan Rybakina.

Kini, menjadi juara bertahan dua tahun berturut-turut, dan untuk pertama kalinya memasuki turnamen Grand Slam sebagai petenis nomor satu dunia, Sabalenka berkembang pesat. Hal itu diakui oleh rival juga teman-teman baiknya.

Salah satu sahabat terdekat Sabalenka adalah Badosa yang untuk sementara akan menjadi musuh di lapangan saat mereka bertemu di semifinal di Melbourne Park, Kamis (23/1) malam.

Badosa mengamati kemajuan Sabalenka dengan saksama sejak final Australia Terbuka 2023, dan tidak menganggap kemenangan sahabatnya itu sebagai sebuah keberuntungan.

"Saya ingat beberapa tahun lalu dengan kesalahan ganda dan kemudian dia berjuang keras dengan semua itu, dan kemudian sekarang menjadi yang terbaik di dunia dan bermain dengan sangat percaya diri, saya tahu kerja keras yang telah dia lakukan," kata Badosa.

"Sejujurnya, kami memiliki karakter yang sangat mirip, jadi saya merasa sangat terinspirasi oleh apa yang telah dilaluinya."

"Dia berkembang dalam banyak hal. Anda dapat melihatnya dari cara dia bermain. Bagi saya, yang paling berkembang darinya adalah cara dia menghadapi emosi. Dia gadis yang sangat emosional." 

"Itulah mengapa saya sangat berempati padanya. Namun, saya pikir dia mengendalikannya dengan sangat baik, saat-saat tertekan, dan saya pikir itulah perubahan besar yang dia lakukan pada permainannya, juga percaya bahwa dia bisa menjadi yang terbaik dan dia membuktikannya," imbuh petenis Spanyol itu.

Salah satu teman dekat Sabalenka lainnya dalam tur adalah finalis turnamen Grand Slam tiga kali Ons Jabeur. Ia mencetak kemenangan Grand Slam atas Sabalenka sebelum dan sesudah gelar Australia Terbuka pertama Sabalenka -- di babak ketiga di Roland Garros 2020 dan semifinal Wimbledon pada 2023, hanya dua kemenangannya dalam enam pertemuan mereka.

Jabeur mengatakan peningkatan yang dia lihat pada Sabalenka bukan hanya mental.

"Dia benar-benar bermain bagus, saya sangat senang untuknya," kata Jabeur.

"Saya menontonnya di AS Terbuka. Saya merasa tahun ini dia benar-benar luar biasa untuk bangkit, melupakan segalanya dan bermain seperti yang dia lakukan. Saya pikir itu contoh yang bagus bagi banyak dari kita."

"Saya pikir dia pemain yang jauh lebih baik daripada dua tahun lalu. Dia jelas lebih dewasa di lapangan, faktanya dia membuat keputusan yang tepat."

"Dia banyak meningkatkan servisnya, terutama kecepatan pukulannya. Mungkin orang-orang bisa melihatnya saat mereka menonton kami bermain melawannya, tetapi rasanya lebih buruk saat Anda bermain melawannya, itu pasti," pungkas petenis Tunisia itu. (Ant/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat