visitaaponce.com

4 Turnamen, hanya 1 Gelar, Ini Evaluasi PBSI

4 Turnamen, hanya 1 Gelar, Ini Evaluasi PBSI
Pebulu tangkis ganda putra Indonesia Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto melihat tropi runner up yang diterimanya setelah dikalahkan pebulu tangkis ganda putra Malaysia, Man Wei Chong/Kai Wun Tee pada partai final Daihatsu Indonesia Masters 2025 di Istora(MI/RAMDANI)

TURNAMEN Thailand Masters 2025 yang pekan lalu menutup rangkaian empat turnamen internasional yang diikuti Indonesia selama Januari. Hanya meraih satu gelar dari empat ajang, PBSI melakukan evaluasi. 

Ketua Bidang Pembinaan Prestasi Pelatnas PBSI Eng Hian mengapresiasi pencapaian atlet-atlet Indonesia dalam empat ajang tersebut walaupun masih ada hal teknis maupun non teknis yang harus diperbaiki. 

Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia Silva Ramadhanti berhasil meraih satu gelar pada Thailand Masters 2025. Sedianya ada tiga wakil lagi yang menembus final namun harus puas di posisi runner up yakni Komang Ayu Dewi (tunggal putri), Muhammad Shohibul Fikri/Daniel Marthin (ganda putra), dan Dejan Ferdinansyah/Siti Fadia Silva Ramadhanti (ganda campuran). 

Di ajang Malaysia Open dan India Open, tak ada wakil Indonesia yang melaju sampai final. Pada Indonesia Masters 2025, ada Jonatan Christie dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang lolos final namun juga harus puas meraih posisi runner up. 

"Dalam konteks organisasi, saya melihat perjalanan jangka panjang. Kita baru saja melakukan pergantian pelatih teknik dan fisik. Kita juga mixed & matched pasangan ganda. Ini semua merupakan usaha untuk mendapatkan racikan terbaik," kata Eng Hian dalam keterangan yang dirilis PBSI, Selasa (4/2). 

Pembentukan tim pelatih di bawah kepengurusan yang baru dilakukan pada 19 Desember 2024. Menurut Eng Hian, dalam roadmap kepelatihan selama 2025 pelatih dibebaskan untuk menguji coba berbagai pasangan. 

Ketika memasuki 2026, pasangan diharapkan sudah permanen dan akan mengejar poin serta peringkat agar masuk ke kualifikasi Olimpiade 2028.  

Capaian dalam jangka pendek ini, imbuh Eng Hian, tetap perlu dievaluasi. Dari empat pertandingan sejak Malaysia Open hingga Thailand Masters, dia mencatat para atlet membutuhkan penguatan saat penyelesaian akhir, mengatasi situasi kritis, dan harus mematangkan pola permainan. 

Untuk para atlet muda, imbuhnya, juga akan ditambah jam terbangnya untuk mendapatkan pengalaman dan belajar dari setiap pertandingan yang diikuti. 

"Ini akan menjadi catatan dalam pengembangan latihan ke depan selain peningkatan individual skill di semua sektor,” tukasnya. (Z-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat