visitaaponce.com

DejanFadia Ingin Tembus 32 Besar Dunia Tahun Ini

Dejan/Fadia Ingin Tembus 32 Besar Dunia Tahun Ini
Ilustrasi(Dok PBSI)

PASANGAN ganda campuran baru pelatnas PBSI Dejan Ferdinansyah/Siti Fadia bertekad menembus peringkat 32 besar dunia untuk tahun ini. Kenaikan peringkat diperlukan agar mereka bisa tampil di turnamen besar berlabel Super 1000. 

Dejan/Fadia saat ini menghuni peringkat 126 dunia. Posisi yang saat ini didapat merupakan lonjakan usai mereka menjadi runner up di ajang Thailand Masters 2025 yang berlabel Super 300. 

"Saya sama Fadia sebagai pasangan baru tentunya belum ada ranking (tinggi) sehingga main di level pertandingan seperti Super 1000 agak susah. Tahun ini harapannya masuk masuk 32 besar dulu sehingga tahun depan bisa ikut level Super 1000," kata Dejan seusai acara pemberian bonus PB Djarum di Jakarta, Rabu (5/2). 

Dejan/Fadia saat ini belum bisa tampil di ajang besar mengingat kendala peringkat. Untuk turnamen Super 1000 hanya pemain atau pasangan dengan  peringkat 32 besar yang bisa tampil. 

Sejauh ini, Dejan/Fadia baru mengikuti tiga turnamen yaitu India Open (Super 750) Indonesia Masters 2025 (Super 500) dan Thailand Masters 2025 (Super 300). 

Di India, mereka kalah pada babak 16 besar kemudian di Indonesia Masters tersingkir di putaran pertama. Baru di Thailand mereka mampu melaju jauh hingga final meski kalah. 

Sebagai pasangan baru, Dejan mengakui chemistry permainan dengan Fadia perlu terus dibangun. Terlebih, Fadia saat ini juga merangkap di ganda putri. 

"Lebih banyak (soal) komunikasi karena secara individual Fadia cukup berpengalaman. Juga kebiasaan untuk bermain mix (ganda campuran) perlu kami kuatkan karena dia juga bermain rangkap di ganda putri," ujar Dejan. 

"Saya bersyukur diberi kesempatan berpartner dengan Fadia karena dia punya pengalaman di pertandingan dunia sehingga tinggal adaptasi saja," imbuhnya. 

Dejan yang sebelum masuk pelatnas bermain di PB Djarum merasa mendapat pembelajaran yang bagus. Pasalnya, di pelatnas dia menemukan lawan tanding (sparring partner) yang mumpuni. 

"Yang membedakan di sparring-nya. Waktu di Djarum itu lawannya anak-anak klub yang di bawah 19 tahun tapi di pelatnas pemain-pemain yang menjadi lawan kita tahu cukup hebat," ungkapnya.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat