visitaaponce.com

Narasi Pilkada Jakarta Satu Putaran Menyesatkan

Narasi Pilkada Jakarta Satu Putaran Menyesatkan
Layar menampilkan hasil survei Pilkada Jakarta yang dilakukan Political Strategy Group (PSG) di Jakarta, Sabtu (7/9).(ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

NARASI digelarnya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024 hanya satu putaran dari para bakal pasangan calon gubernur-wakil gubernur dinilai menyesatkan. Narasi tersebut tak menjadi soalan jika sebatas digulirkan sebagai bentuk optimisme. Namun, ketika didasarkan dengan alasan menghemat anggaran, akan menimbulkan persoalan tersendiri.

Direktur Democracy And Election Empowerment Partnership (DEEP) Indonesia Neni Nur Hayati mengatakan, Pilkada Jakarta 2024 harus berjalan secara alamiah. Ia berharap tidak ada operasi rahasia di balik narasi satu putaran. Sebab, narasi tersebut dinilai menyesatkan masyarakat.

"Satu putaran ataupun dua putaran di DKI Jakarta keduanya harus berjalan alamiah, tidak by design dan settingan, apalagi dengan menyampaikan narasi yang bisa menyesatkan masyarakat," katanya kepada Media Indonesia, Minggu (8/9).

Baca juga : Parpol Tidak Wakili Kehendak Rakyat di Pilkada

Neni yakin bahwa penyelenggara Pilkada Jakarta 2024 pasti sudah mempersiapkan anggaran jika seandainya kontestasi harus berjalan dua putaran karena tidak ada pasangan calon yang meraih suara 50% plus satu. Oleh karena itu, tidak ada alasan untuk memaksakan penyelenggaraan pilkada digelar satu putaran.

"Jadi ini bukan alasan kuat. Saya berharap bakal calon gubernur-wakil gubernur berhenti untuk memproduksi narasi-narasi menyesatkan dan kontraproduktif," sambungnya.

Bagi Neni, narasi satu putaran yang terus digulirkan justru berpotensi menganggu proses penyelenggaraan pilkada di Jakarta. Selain itu, integritas penyelenggara pemilu juga seolah dipaksa harus masuk skenario satu putaran.

"Rakyat yang menentukan pilihan, tetapi mereka juga berhak menentukan calon pemimpinnya yang terbaik dengan mengecek rekam jejak masing-masing kandidat," pungkas Neni. (Tri/P-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat