visitaaponce.com

Akademisi Nilai Wacana Satu Komando di Pilgub Bali Pemahaman yang Keliru

Akademisi Nilai Wacana Satu Komando di Pilgub Bali Pemahaman yang Keliru
Simulasi pemungutan suara oleh KPU di Sulawesi Selatan.(Dok.MI)

DOSEN Universitas Warmadewa, Gus Beng, mengkritisi wacana satu komando atau one command yang dipaparkan salah satu pasangan calon (paslon) Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bali adalah paham keliru serta tidak mendidik.

Ia pun khawatir, akan terjadi disinformasi di tengah masyarakat akibat penyebarluasan wacana itu oleh salah satu paslon Pilgub Bali.

“Jadi bila presidennya dari partai A, gubernurnya harus dari partai A juga. Ini pemahaman politik yang sangat sempit dan membodohi masyarakat. Sebab siapapun gubernurnya, siapa pun bupatinya maka dia harus satu komando dengan presidennya, satu komando dengan pemerintah pusat,” ujarnya, Minggu (6/10).

Baca juga : Sepekan Kampanye, Belum Ada Gagasan Cerdas dan Orisinal untuk Bali

Gus Beng menegaskan, sejak era reformasi dan pemilihan langsung diselenggarakan, sudah banyak kepala daerah yang berbeda latar belakang parpol dengan presiden. 

Kendati demikian, pembangunan pusat dan daerah selalu dapat berjalan beriringan.

Dalam Pilkada 2024, terdapat dua paslon yang menjadi peserta yakni nomor urut 1 Made Muliawan Arya (De Gadjah)-Putu Agus Suradnyana (Mulia-Pas) dan nomor urut 2 Wayan Koster-Nyoman Giri Prasta (Koster-Giri).

Kedua paslon ini pun sudah berkampanye keliling Bali sesuai jadwal yang ditetapkan KPU Bali. (OL/J-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri yuliani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat