Netralitas ASN di Pilkada Ciptakan Birokrasi Bersih
WAKIL Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya mengatakan Aparatur Sipil Negara (ASN) harus bersikap netral dalam proses Pilkada serentak 2024 untuk mewujudkan keadilan dan kesetaraan dalam memberikan pelayanan, serta menciptakan sistem birokrasi yang bersih.
"Mengapa birokrasi harus netral? Seperti ditegaskan Presiden, birokrasi yang bersih dan layak, bagaimana mungkin melayani kalau birokrasi sendiri berkonflik," kata Bima dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.
Dia menambahkan pemerintah sebagai pelayan dan pelindung masyarakat harus menjalankan fungsi dan tugas dengan baik, yaitu melayani dan memudahkan urusan masyarakat.
Untuk itu, pemerintah dilarang berkonflik apalagi sampai memberikan dukungan kepada salah satu pasangan calon saat Pilkada.
"Pemerintah bukan saja hadir, tetapi melayani, memudahkan, dan pada maqom (tingkatan) yang paling dibutuhkan adalah membahagiakan. Akhirnya, itulah penandasan mengapa birokrasi harus netral," ujarnya.
Selain itu, Bima juga menjelaskan sikap netral yang wajib dipedomani seluruh perangkat daerah. Ini seperti tidak memihak serta tidak mudah dipengaruhi oleh berbagai kepentingan lain, selain urusan yang lebih besar yaitu menyangkut bangsa dan negara.
"Tidak memihak, bebas dari intervensi," tegas Bima.
Selain itu, Bima juga menyampaikan pesan dari Mendagri agar aparatur pemerintah dapat meningkatkan kualitas demokrasi dan partisipasi politik di setiap daerah.
Sebab, Pilkada yang digelar secara serentak kali ini merupakan sejarah demokrasi bagi Indonesia. Karena itu, gelaran ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi pelaksanaan berikutnya.
Tak lupa, dirinya juga menyampaikan terima kasih kepada Bawaslu yang telah menggelar forum sosialisasi tersebut.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), serta para bupati dan wali kota se-Jawa Timur yang hadir dalam forum tersebut.
"Kalau tadi Mas Rahmat (Ketua Bawaslu) menyampaikan, ada beberapa daerah yang menjadi atensi karena banyak laporan dan lain-lain, tetapi saya kira pada sejarahnya Jawa Timur ini adalah banyak cerita istilah, penuh dengan narasi-narasi yang heroik," pungkasnya. (Ant/Z-6)
Terkini Lainnya
LAN Dorong Model Pembelajaran Terintegrasi untuk Transformasi Pengembangan ASN
Edukasi PPh pada Kebijakan Penaikan Gaji Guru 2025
Adhi Kismanto, Sosok yang Mengatur ASN Komdigi untuk Tidak Blokir Situs Judol
Helldy Berterima Kasih Kepada ASN Cilegon yang Sudah Realisasikan Visi Misinya
Gandeng BNN, BKKBN Perkuat Upaya Pencegahan Narkotika di Kalangan ASN
KIPP Ungkap Politik Uang Juga Sasar Penyelenggara Pilkada 2024
Hasto: Ada Upaya Tenggelamkan PDIP di Pilkada dan Pemilu
Kemenangan Dedi Mulyadi di Jawa Barat Dinilai Wajar
Pilkada Jateng, Pengamat: Masyarakat Jenuh dengan PDIP
PDIP Diminta Legawa Sikapi Hasil Pilkada
PPK di Cianjur mulai Pleno Rekapitulasi Perolehan Suara Pilkada 2024
Ayep Zaki: Kebersamaan Jadi Kunci Membangun Kota Sukabumi
Peluang Pendidikan Pariwisata untuk Mendorong Perekonomian
Risiko dan Peluang Trumpisme
Pendidikan Bermutu dan Kesejahteraan Guru
Indonesia Kekurangan Dokter: Fakta atau Mitos?
Serentak Pilkada, Serentak Sukacita
Menuju Pendidikan Tinggi Transformatif
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap