Pilkada Kota Yogyakarta, Janji Beasiswa hingga Hunian Murah untuk Gaet Pemilih Muda
KPU Kota Yogyakarta telah menetapkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 320.594 pemilih. Dari jumlah itu, pemilih generasi Z mencapai 68.665 atau 21% dan generasi milenial sebanyak 95.234 atau dengan persentase 30%.
Dengan kata lain, 163.899 pemilih berasal dari generasi Z dan generasi Milenial atau dengan persentase 51% pemilih. Suara generasi muda akan berperan sangat signifikan dalam Pilkada Kota Yogyakarta.
Calon Wakil Wali Kota (Cawawali) nomor urut 1, Sri Widya Supena, menilai suara anak muda sangat penting dalam menentukan arah pembangunan Kota Yogyakarta ke depan. "Saya meyakini, anak muda di Kota Yogyakarta tidak akan apolitis karena anak muda di Kota Yogyakarta literasi mereka bagus," terang dia dalam acara Ngopi Bareng Pena, Senin (11/11) malam, di Umbulharjo, Kota Yogyakarta.
Pria yang memiliki latar belakang pengusaha ini mengatakan, dirinya telah mendatangi banyak komunitas di Kota Yogyakarta dan menyerap aspirasi mereka. Menurut dia, anak muda di Kota Yogayakrta sangat kreatif dan mereka hanya butuh ruang dan akses.
"Anak-anak muda itu lebih senang dikancani (ditemani) daripada dikandani (diberi tahu)," terang dia.
Ia pun berharap, paling tidak mendapatkan dukungan 30% pemilih muda dalam Pilkada Kota Yogyakarta. Pasalnya, pihaknya memiliki banyak program yang bersentuhan langsung dengan anak muda, seperti membuka lapangan pekerjaan, akses beasiswa, penyediaan konsultasi pernikahan, hingga pengadaan hunian terjangkau bagi warga Kota Yogyakarta.
Ketika ditanya tentang upah rendah di Kota Yogyakarta, ia meyakini, upah minimum di Kota Yogyakarta akan terus naik dan bisa lebih tinggi dari daerah lain. "Potensi. UMR naik (lebih tinggi dari daerah lain) ada karena inflasi relatif rendah, pertumbuhan ekonomi tinggi, dan investasi tinggi," terang dia.
Tingkat pendidikan warga Kota Yogyakarta juga akan ditingkatkan dari saat ini dari 100 lulusan SMA/SMK, hanya 11 yang melanjutkan ke perguruan tinggi. Supena menawarkan solusi hunian vertikal dengan bekerja sama dengan pemerintah pusat yang memiliki program 16 juta rumah untuk mengatasi sulitnya mendapatkan rumah di Kota Yogyakarta.
"Jogja sangat membutuhkan hunian terjangkau dengan harga sekitar Rp150 juta-Rp160 juta," kata dia.
Lokasi pembangunan hunian vertikal tersebut direncanakan berada di tanah-tanah milik Pemkot Yogyakarta. Selain itu, pihaknya juga berencana menata kawasan bantaran sungai yang kumuh untuk dijadikan hunian dan ruang terbuka hijau publik.
Supena pun berharap, generasi muda tidak hanya menggunakan hak pilihnya saat pilkada dengan baik. Mereka diharapkan juga aktif berpartisipasi dalam berbagai program yang telah disiapkan. (AT/J-3)
Terkini Lainnya
Masyarakat DIY Diminta Tidak Mudah Percaya Hasil Survei Pilkada
Sakit Hati Politik
Jalan Lain Mengakhiri Korupsi
Pembangunan HAM di Indonesia sebagai Gerakan Transformasi Sosial
Realitas Baru Timur Tengah
Indonesia Kekurangan Dokter: Fakta atau Mitos?
Serentak Pilkada, Serentak Sukacita
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap