Survei Indikator Pilkada Jakarta Berpotensi Berjalan Dua Putaran
DIREKTUR Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi mengungkapkan persaingan elektabilitas pasangan calon (paslon) pada pemilihan kepala daerah atau Pilkada Jakarta masih sangat ketat.
Menurut Burhan, masih memungkinkan adanya perubahan, terutama antara paslon nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono (Rido) dan paslon nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno, lantaran tidak terlalu jauh dari margin of error. “Kalau terbagi secara proporsional seperti tren yang kita tangkap dalam dua survei terakhir yang kami rilis ini, maka kemungkinan akan terjadi (Pilkada) dua putaran,” ujar Burhan saat merilis hasil survei elektabilitas calon Gubernur dan Wakil Gubernur di Pilkada Jakarta 2024 di kawasan Senayan pada Jumat (22/11).
Berdasarkan hasil survei, paslon Pramono-Rano berhasil unggul dari dua penantangnya dengan tingkat keterpilihan 42,9 persen. Sementara, paslon Ridwan Kamil-Suswono berada di angka 39,2 persen. “Pramono Rano Karno unggul tipis tetapi tidak signifikan secara statistik di kisaran 42,9 persen. Lalu Ridwan Kamil 39,2 persen, sementara Dharmakun itu sekitar 5 persen,” jelas Burhan.
Dengan adanya kemungkinan dinamika elektabilitas dan skema 50 persen plus satu, Burhan menuturkan, adanya potensi Pilkada Jakarta berlangsung dua putaran. “Lagi-lagi tidak signifikan secara statistik. Jadi, kami tidak bisa mengambil kesimpulan secara konklusif apakah Pramono unggul ataukah Ridwan Kamil karena selisih keduanya dalam margin of error, karenanya kami memprediksi 2 calon ini yang akan bertarung ketat hingga akhir,” tuturnya.
Burhan juga menemukan, ada 12 persen dari total 88 persen responden di Jakarta yang belum menentukan pilihannya atau swing voters. Ia mengatakan, jumlah tersebut cukup besar lantaran mengisi seperempat dari responden dalam survei tersebut. “Swing voters akan berpengaruh terhadap perolehan suara. Kami ukur melalui dua cara, pertama adalah mereka yang belum menentukan pilihan totalnya 12 persen baik survei tatap muka maupun survei telepon yang belum menentukan pilihan pada saat survei dilakukan,” jelasnya.
Kedua lanjut Burhan, terdapat 24 persen pemilih swing voters yang sudah mempunyai preferensi terhadap ketiga paslon tetapi masih bisa merubah pilihannya. “Karena iman elektoral kadang bertambah kadang turun. Jadi ada 24 persen dari total 88 persen responden di Jakarta yang punya pilihan itu dan mengaku bisa berubah pilihannya selama beberapa hari ke depan,”.
Menurut Burhan, jumlah angka 34 persen dari swing voters tersebut sangat besar dibandingkan dengan perolehan tingkat keterpilihan kedua paslon di Pilkada. Angka ini akan menjadi penentu yang sangat penting bagi para paslon. “Jadi kalau saya gabungkan, 12 persen ditambah 24 persen inilah swing voters, itu jumlahnya jauh lebih besar ketimbang selisih antara Pramono dengan Ridwana kami. Jadi swing voters itu menjadi penentu siapa yang unggul dalam Pilkada Jakarta tanggal 27 ini,” imbuhnya.
Burhan menilai, perilaku swing voters akan sangat menentukan apakah pilkada berjalan satu putaran atau dua putaran. Jika salah satu paslon nomor urut 1 dan 3 bisa memenangkan 9-10 persen pilihan swing voters maka akan memenangkan pertandingan satu putaran, namun hal itu cukup sulit didapatkan jika tak ada momentum besar. “Jadi perilaku swing voters ini itu akan menjadi penentu apakah pemilu di Jakarta dimenangkan Ridwan atau Pramono, dan apakah kemenangan salah satu di antara dua calon ini. Itu akan dibungkus dalam satu atau dua putaran tergantung preferensi swing voters di hari-hari jelang pemilu,” tuturnya.
Ia juga menjelaskan perilaku swing voters dalam menentukan pilihannya akan dipengaruhi oleh beberapa hal, salah satunya kedekatan dengan tokoh yang memberikan endorsement dan ikut turun gunung.
“Kalau misalnya mereka punya asosiasi kuat kepada Pak Jokowi, itu tentu swing voters semacam ini akan lebih menguntungkan buat RK. Tetapi, kalau perilaku swing ini lebih terasosiasi dengan Anies Baswedan, misalnya mereka memilih Anies Baswedan dalam pemilu kadang 2017 ataupun Pilpres 2024 di Jakarta mereka memilih Anis, maka karakter swing voters semacam itu akan lebih menguntungkan Pramono,” jelasnya.
Membangunkan Macan Tidur
Sementara itu, usai mendengarkan paparan hasil survei indikator tersebut, politisi Gerindra Maruarar Sirait berpendapat Pilkada Jakarta akan berpotensi terjadi dua putaran. Kendati demikian, ia optimis Ridwan Kamil akan memenangkan pertandingan. “Saya mengira Pilkada Jakarta akan terjadi dua putaran, tapi hasil suara akan lebih tinggi Ridwan Kamil dibandingkan Pramono. Nanti di putaran kedua pada akhirnya suara akan tetap dimenangkan Ridwan Kamil,” ujarnya.
Maruarar juga menilai sikap mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang memberikan dukungan untuk Pramono Anung, justru akan memberikan dampak baik bagi Ridwan Kamil. Dia menerangkan dukungan itu telah membangunkan macan tidur alias Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Prabowo Subianto. “Ada satu hal yang menarik, dengan Anies mendukung Pramono datang kampanye yang kemarin ya, itu membangunkan macan tidur. Selama ini, Pramono itu mengesankan, dia juga dekat sama Jokowi dan Prabowo,” ujarnya.
Adapun, Indikator Politik telah merilis elektabilitas cagub dan cawagub di Pilkada Jakarta. Hasilnya Pramono-Rano unggul tipis dari dua pasangan yang lain, baik melalui survei tatap muka dan telepon. Survei ini melibatkan 1.229 responden dipilih melalui metode double sampling berusia 17 tahun atau lebih. Double Sampling adalah pengambilan sampel secara acak dari kumpulan data hasil survei tatap muka yang dilakukan sebelumnya.
Margin of error survei diperkirakan ± 2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple random sampling. Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih, pada 15-21 November 2024. (M-1)
Terkini Lainnya
DPRD DKI Rapat Paripurna Penetapan Pramono Anung dan Rano Karno sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih
Pj Gubernur DKI Sebut, Tim Transisi Pramono-Rano Temui Sekda Hari Ini
Pj Gubernur DKI Sebut, Tim Transisi Pramono-Rano Temui Sekda Hari Ini
Pengesahan Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta Diserahkan ke DPRD
Program Prioritas Pramono-Rano, KJP Plus hingga Skema Hunian
Teguh Ajak Warga Dukung Gubernur dan Wagub DKI Terpilih
RK-Suswono Batal Gugat ke MK, PSI Siap Kritisi Program Pramono-Rano
Terima Hasil Pilkada, NasDem Jakarta Siap Kawal Janji Kampanye Pramono-Rano
Hingga Akhir Waktu, Kemenangan Pramono-Rano tak Digugat di MK
Pramono-Rano Apresiasi Keputusan Paslon Lain tak Gugat ke MK
Kubu RIDO Batal Gugat ke MK, Pramono-Rano: Kemenangan bagi Warga Jakarta
KPU Jakarta Tunggu Pengumuman MK untuk Tetapkan dan Lantik Pramono-Rano
Transformasi Zakat di Era Digital: Kiprah Baznas Selama Dua Dekade (2001-2024)
Drama Nasib Honorer Pasca-UU ASN
Takdir Mahmoud Abbas Pascaperang Gaza
PLTN di Tengah Dinamika Politik dan Korupsi, Siapkah Indonesia Maju?
Setelah 30 Kali Ditolak MK
Dokter Buruh
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap