Dosen UI Kritik Gagalnya Pelantikan Prabowo-Gibran di IKN
PELANTIKAN presiden dan wakil presiden terpilih akan digelar di Jakarta bukan di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur. Kemudian, keputusan presiden (Keppres) pemindahan Ibu Kota juga diserahkan ke pemerintahan baru atau ditandatangani oleh Prabowo Subianto selaku presiden terpilih.
Merespons itu, pengajar pada Departemen Ilmu Politik Universitas Indonesia, Reni Suwarso, menerangkan seharusnya seorang pemimpin dituntut untuk bijak dalam mengambil keputusan, selain bijak berbuat dan berkata-kata.
“Seorang presiden yang keputusannya direvisi terus artinya kurang bijak. Mengapa kebijakan direvisi terus? Artinya ada masalah yang tidak dapat diselesaikan, ada target yang tidak tercapai,” tegas Reni kepada Media Indonesia, Minggu (4/8/2024).
Baca juga : Tidak di IKN, Prabowo Akan Dilantik di Jakarta dengan Alasan Keamanan dan Fasilitas
Reni menilai presiden dan wapres terpilih dilantik di Jakarta memperlihatkan bahwa IKN tidak siap untuk menjadi lokasi tempat presiden dan wapres terpilih dilantik.
Reni menyebut keppres diserahkan ke pemerintahan yang baru memperlihatkan pemerintahan yang dipimpin Jokowi mau cuci tangan.
“Karena ada masalah yang tidak kunjung selesai, ada banyak target yang tidak tercapai tepat waktu. Jadi, terpaksa diserahkan ke pemerintah yang baru,” tuturnya.
Baca juga : Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029 Tidak di IKN, Akan Digelar di Senayan
Kemudian, lanjut Reni, pemerintah Jokowi dinilai selalu mau yang instan demi quick win.
Reni mencontohkan dalam RUU Dewan Pertimbangan Agung, satu lembaga negara yang sudah dihapus UUD 1945 NKRI dipaksa berdiri untuk menjadi kantor Jokowi setelah pensiun jadi presiden.
Contoh lainnya, Reni mengatakan di masa akhir pemerintahan yang tinggal dua bulan, Jokowi masih memaksa DPR untuk memproses RUU Polri yang dinilai merusak tatanan pengelolaan pertahanan keamanan negara di Indonesia.
Hal itu diakibatkan perluasan kewenangan Polri yang melabrak kewenangan kementerian lembaga lainnya.
“Semua aspek mau diatur oleh polisi, kacau dunia persilatan,” ujarnya. (Ykb/P-3)
Terkini Lainnya
Dasco: Sejak Awal Prabowo Ingin Kabinetnya Diisi Kalangan Profesional
Presiden Minta Jangan Ada gejolak Hingga Prabowo-Gibran Dilantik
Rapat di IKN, Jokowi Minta Semua Menteri Sukseskan Program Prabowo
KPK: Belum Ada Presiden yang Deklarasi Perang Terhadap Korupsi
Prabowo Diminta Kembalikan KPK ke Jalan yang Benar
KPK Bakal Tagih Kesepakatan dengan Prabowo-Gibran soal Pemberantasan Korupsi
Gerindra Bantah Akun Fufufafa buat Hubungan Prabowo dan Gibran Retak
Menkominfo Masih Telusuri Pemilik Akun Fufufafa, Klaim Bukan Gibran
Menkominfo Telusuri Pemilik Akun Kaskus Fufufafa
Pemerintahan Prabowo-Gibran Didorong Jadikan Polusi Udara Sebagai Isu Prioritas Nasional
Ketua KPK: Pemanggilan Kaesang Berkaitan Dengan Penyelenggara Negara
Refleksi Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia: Mendialogkan Pemikiran Fransiskan dengan Perspektif Sufi Yunus Emre
Krisis Mental Remaja: Tantangan Terlupakan
Man of Integrity Faisal Basri dan Hal-Hal yang belum Selesai
Rekonstruksi Penyuluhan Pertanian Masa Depan
Transformasi BKKBN demi Kesejahteraan Rakyat Kita
Fokus Perundungan PPDS, Apa yang Terlewat?
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap