Pergantian Caleg Terpilih Beraroma Transaksional
FENOMENA pergantian antarwaktu (PAW) calon anggota legislatif (caleg) terpilih sebelum dilantik dinilai lebih mudah ketimbang setelah resmi duduk di kursi parlemen.
Pasalnya, terdapat perbedaan mekanisme untuk PAW anggota legislatif yang sudah menjabat karena harus melewati upaya hukum sampai dikeluarkannya putusan inkrah alias berkekuatan hukum tetap.
Pakar hukum pemilu dari Universitas Indonesia, Titi Anggraini, mengatakan bahwa PAW caleg terpilih oleh partai politik dengan dalih masalah internal cenderung tidak transparan dan akuntabel. Baginya, terdapat persoalan serius pada kaderisasi serta rekrutmen yang dilakukan partai selama ini.
Baca juga : Pergantian Caleg Terpilih Dinilai Khianati Suara Rakyat
"Tindakan partai yang memecat atau mengganti caleg karena masalah di internal cenderung tidak transparan dan akuntabel, sehingga rentan menjadi tindakan yang sewenang-wenang dan beraroma transaksional," katanya kepada Media Indonesia, hari ini.
Ia berpendapat, PAW caleg terpilih juga bertolak belakang dengan sistem pemilu proporsional terbuka yang dianut Indonesia. Pasalnya, pemilih telah diberikan kebebasan untuk memilih langsung sosok caleg yang dijagokan dalam surat suara. Artinya, caleg dengan suara terbanyaklah yang harusnya berhak menjabat.
"Partai tidak mampu menjaga soliditas dan konsolidasi internal antarcaleg. Partai juga ternyata tidak siap dengan hasil dari kompetisi terbuka sehingga mengintervensi keterpilihan caleg menyesuaikan dengan selera para elite partai," sambung Titi.
Lebih lanjut, ia menilai bahwa fenomena PAW caleg DPR terpilih hasil Pemilu Legilsatif (Pileg) 2024 tak dapat dipisahkan oleh fakta betapa mepetnya jadwal penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 dengan Pemilu 2024. Menurut Titi, sebagian besar caleg DPR terpilih Pileg 2024 harus mundur karena akan berkontestasi pada Pilkada 2024.
"Mengingat ada irisan waktu antara pelantikan anggota DPR dan DPRD dengan pencalonan dan penyelenggaraan Pilkada 2024, maka banyak yang memutuskan mundur di awal," tandasnya. (P-2)
Terkini Lainnya
Konsistensi Mewujudkan Proses Belajar Mengajar yang Aman dan Nyaman Harus Ditingkatkan
Mengenal Puan Maharani, yang Terpilih Kembali Sebagai Ketua DPR
Sosok Puan Maharani, Dua Periode Pimpin DPR RI
Formappi: Penambahan Komisi di DPR Akan Berjalan Mulus karena Kompromistis
Ketimbang Rumah Dinas, Tunjangan Perumahan DPR Lebih Bermanfaat
Inilah Anggota DPR Terkaya dan Termiskin dilihat dari LKPN
Hotel Bintang 5 Untuk Caleg DPR Terpilih sudah Tradisi
DKPP Persilakan Caleg Terpilih dari PKB dan PDIP yang Diganti untuk Lapor
Dicoret sebagai Caleg Terpilih, Sespri Ketum dan Saudara Sekjen PBNU Gugat Muhaimin
KPU Klarifikasi Parpol yang Ganti Caleg DPR Terpilih Pileg 2024
Penggantian Caleg Terpilih Harus Sesuai Undang-Undang
Pergantian Caleg Terpilih Cederai Kedaulatan Rakyat
Pertautan Muslim Indonesia dan Tiongkok Menyambut 75 Tahun Hubungan Diplomatik Dua Bangsa
75 Tahun Tiongkok dan Ambisi Globalnya Langkah Strategis Indonesia
Menyiapkan Generasi Mewujudkan Indonesia Emas 2045
Pembangunan Manusia dan Makan Bergizi Anak Sekolah
Menunggu Perang Besar Hizbullah-Israel
Rekonstruksi Penyuluhan Pertanian Masa Depan
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap