Dugaan Perundungan Dokter Aulia PPDS Undip Diyakini segera Ada Tersangka
KASUS dugaan perundungan (bullying) mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Jawa Tengah, masih terus bergulir. Pihak keluarga dr Aulia Risma Lestari meyakini segera ada tersangka yang ditetapkan. Sejauh ini polisi telah memeriksa 34 saksi dalam mengungkap kasus tersebut.
"Kami melaporkan sejumlah nama ke polisi. Pihak yang dilaporkan adalah pelaku yang diduga melakukan intimidasi yang merupakan senior dokter Aulia," ujar penasihat hukum Pihak keluarga Aulia Risma Lestari, Misyak Achmad, di Semarang, Kamis (19/9).
Misyak Achmad juga mengatakan Ketua Prodi PPDS Undip Semarang layak dimintai pertanggungjawaban seiring meninggalnya dokter Aulia. Pasalnya, sebelum kematian Aulia, ibu dari dokter muda itu sudah sempat melapor ke Ketua Prodi perihal perundungan yang menimpa anaknya. Namun, pihak produk tidak memberi respons positif.
Baca juga : Dekan FK Undip Akui Dokter Prathita Aryani Pernah Lakukan Perundungan
Ketua Prodi PPDS Undip, menurut Misyal Achmad, harus dimintai pertanggungjawaban karena aktivitas yang dijalani dokter Aulia berdasar program maupun standar operasional prosedur tidak jelas.
"Kemarin saya rapat di Polda, ada tiga lagi yang akan melapor. Sekarang lagi meminta jaminan dari kementerian pendidikan berupa surat bahwa pendidikannya tidak akan terlambat dan karier di kementerian Kesehatan berupa jaminan, begitu jaminan keluar saya mau laporkan," ujar Masyak.
Terkait masalah pemerasan, ungkap Musyak Achmad, diperkirakan tidak sampai 20 hari akan ada tersangka.
Sebelumnya Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah Kombes Artanto mengungkapkan telah memeriksa 34 saksi untuk dimintai keterangan, mulai pihak keluarga Aulia Risma Lestari, teman seangkatan, hingga dokter senior dan junior yang praktik di RSUP dr Kariadi. (Z-11)
Terkini Lainnya
KPPPA Tekankan Pendampingan dalam Proses Hukum Kasus Pengeroyokan Santri di Banyuwangi
Cerdas dan Kritis Kunci Penting Hadapi Isu Perundungan pada Era Digital
Terlibat Kasus Perundungan, 5 Siswa SMAN 70 Dipindahkan
Anak dengan Kanker Sering Jadi Korban Bullying
Siswa SD di Subang Tewas Dianiaya, Komisi X: Bullying di Sekolah Persoalan Serius
TNI Bantah Ada Perwira yang Jadi Pelindung Tersangka Ivan Sugianto
Aplikasi Logbook FK Undip Akan Diuji Coba di Universitas
Penghentian PPDS FK Unsrat di RSUP Kandou karena Bullying Tidak akan Lama
Izin Operasional Prodi Anestesi Undip Akan Dipertimbangkan Setelah Investigasi Selesai
DPR RI Tegaskan Permasalahan PPDS di Undip Tanggung Jawab Kemenkes dan Kampus
PB IDI Minta Pemerintah Fokus pada Sisi Hulu untuk Cegah Perundungan PPDS
Membaca, Jembatan Membangun Dialog
UN dan Buku Teks
Tantangan Internalisasi Kebiasaan Anak Indonesia Hebat
PLTN di Tengah Dinamika Politik dan Korupsi, Siapkah Indonesia Maju?
Setelah 30 Kali Ditolak MK
Dokter Buruh
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap