Nasaruddin Umar, Imam Besar Istiqlal Ditunjuk Prabowo Jadi Menag
IMAM Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar mendapat amanah baru dari Presiden Prabowo Subianto dalam Kabinet Merah Putih. Dia ditujuk menjadi Menteri Agama.
"Saya betul-betul sangat surprise, nggak pernah membayangkan akan mendapat undangan dari presiden terpilih, Pak Prabowo," ungkap Nasaruddin, dilansir dari Antara, Senin (21/10).
Nasaruddin Umar lahir di Ujung-Bone, Sulawesi Selatan pada 23 Juni 1959. Dirinya merupakan seorang ulama dan akademisi yang telah berkontribusi besar dalam bidang keagamaan serta pendidikan di Indonesia.
Nasaruddin Umar menyelesaikan pendidikan S1 di IAIN Alauddin Makassar, kemudian melanjutkan S2 dan S3 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Selain di dalam negeri, Nasaruddin juga memperdalam ilmunya di luar negeri, termasuk belajar di McGill University, Kanada, dan juga sebagai salah satu mahasiswa yang menjalani Program Ph.D di Universitas Leiden, Belanda (1994-1995).
Setelah mendapatkan gelar doktoral, ia pernah menjadi sarjana tamu di Sophia University, Tokyo (2001), sarjana tamu di SOAS University of London (2001-2002), dan sarjana tamu di Georgetown University, Washington DC (2003-2004).
Pengalaman akademiknya yang luas serta wawasan keislaman yang mendalam menjadikannya seorang pemikir progresif yang sering membahas isu-isu seperti kesetaraan gender dalam Islam dan moderasi dalam beragama, terhitung 12 buku sudah ia tulis seputar isu tersebut.
Baca juga: Imam Besar Masjid Istiqlal terkejut dapat tugas jadi menteri
Baca juga: Prabowo undang 49 tokoh ke rumahnya
Di samping karir akademisnya, Nasaruddin Umar juga memiliki peran signifikan di dunia politik dan pemerintahan. Sebelum menjabat sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Agama pada periode 2011-2014 dalam Kabinet Indonesia Bersatu II di bawah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Dia juga merupakan salah satu penggagas dan pendiri Pusat Studi Islam dan Gender di UIN Jakarta, yang memperjuangkan peran perempuan dalam Islam dan menciptakan dialog antaragama yang harmonis.
Sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal sejak tahun 2016, Nasaruddin Umar telah membawa perubahan dan inovasi dalam pengelolaan masjid terbesar di Asia Tenggara ini. Ia terlibat dalam proses renovasi besar-besaran Masjid Istiqlal yang melibatkan modernisasi fasilitas dan peningkatan kapasitas layanan jamaah.
Nasaruddin juga aktif mengajak umat Islam untuk memperkuat toleransi, moderasi, dan inklusivitas dalam beragama, sesuai dengan semangat Islam yang rahmatan lil ‘alamin.
Kiprah Nasaruddin Umar dalam berbagai bidang, baik di ranah pendidikan, agama, maupun sosial politik, telah menjadikannya sebagai figur yang disegani di Indonesia.
Dia sering diundang dalam berbagai forum internasional untuk menyampaikan pandangannya mengenai Islam moderat dan peran agama dalam menciptakan perdamaian dunia.
Pengaruhnya di kalangan umat Islam Indonesia terus tumbuh, terutama karena komitmennya dalam mendorong dialog, pemahaman keagamaan yang inklusif, serta memperjuangkan hak-hak kelompok marginal.
Sebagai tokoh agama, Nasaruddin Umar dikenal memiliki pandangan yang terbuka dan inklusif, serta mendukung pengembangan Islam dengan pendekatan yang lebih modern dan sesuai dengan perkembangan zaman.
Keteladanan serta kontribusi Nasaruddin dalam memajukan Islam moderat dan dialog lintas agama membuatnya sering dianggap sebagai salah satu ulama yang mampu menjembatani perbedaan pandangan dan merawat kebersamaan dalam keberagaman khususnya di Republik Indonesia. (I-2)
Terkini Lainnya
Kinerja Beberapa Menteri Kabinet Prabowo Disorot
Tak Ada Kader di Kabinet, NasDem: Biasanya Lebih Mesra
Hari Kedua di Lembah Tidar, Para Menteri Gunakan Seragam Loreng
Kabinet Merah Putih Dikumpulkan di Akmil Magelang, DPR: Biar Solid
Diangkut Hercules, Para Menteri Prabowo Subianto Mulai Berangkat ke Magelang
Inspirasi Kebaya dari Selvi Ananda, Nagita, dan Meutya Hafid
165.768 Guru Madrasah Dilindungi Jamsostek
Kemenag Janji Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaikan Infrastruktur Pendidikan
Kuatkan Identitas Pendidikan Pesantren Melalui Sistem Penjaminan Mutu
Bolehkah Umat Islam Menggunakan Aksesori Natal?
Kemenag Kerahkan 5.940 KUA dan 50 Ribu Penyuluh Agama untuk Pencegahan Judi Online
Kembangkan Potensi Ekonomi Pesantren melalui Usaha Air Minum dalam Kemasan
Rumi, Perempuan, dan Kesehatan Mental: Refleksi Haul Ke-750 Rumi
Profesor Kehormatan
Organisasi Masyarakat dan Tuberkulosis
Realitas Baru Timur Tengah
Indonesia Kekurangan Dokter: Fakta atau Mitos?
Serentak Pilkada, Serentak Sukacita
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap