visitaaponce.com

Profil Zita Anjani, Utusan Khusus Presiden yang Jadi Sorotan Anak dan Bapak Masuk Kabinet Prabowo

Profil Zita Anjani, Utusan Khusus Presiden yang Jadi Sorotan Anak dan Bapak Masuk Kabinet Prabowo
Utusan khusus Presiden bidang pariwisata Zita Anjani(MI/Adam Dwi)

KETUA Umum (Ketum) Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan dan putrinya, Zita Anjani, menjadi bagian dari kabinet pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Zita baru dilantik menjadi utusan khusus Presiden bidang pariwisata di Istana Negara, Jakarta, Selasa (22/10).

Zita adalah putri kedua Zulkifli Hasan yang saat ini ditugaskan Prabowo menjadi Menteri Koordinator Bidang Pangan dalam Kabinet Merah Putih. Keduanya sempat disorot publik karena anak dan bapak masuk dalam satu kabinet pemerintah.

Lalu, siapa sosok Zita yang dipilih Prabowo membantu soal urusan Pariwisata?

Dikutip dari laman resmi DPRD DKI Jakarta, Zita lahir di Jakarta, 12 Maret 1990. Ia pernah menjadi Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta periode 2019-2024. 

Diusulkan jadi Cawagub DKI

Dalam catatan Media Indonesia, nama Zita sempat diusulkan menjadi cawagub DKI dalam Pilkada Serentak 2024. Zita disebut menjadi cawagub untuk berpasangan dengan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep.

Ketua DPP PAN Saleh Partaonan Daulay mengeklaim diusulkannya Zita jadi cawagub DKI murni aspirasi dari kader, simpatisan, dan jaringan partai di Jakarta.

“Zita dinilai sebagai sosok politisi muda yang terbukti mampu bekerja maksimal untuk masyarakat,” ujar Saleh, Selasa (28/5/2024).

Kendati demikian, PAN akhirnya memberikan dukungan untuk pasangan calon Ridwan Kamil-Suswono pada Pilkada Jakarta 2024. 

Diduga bolos rapat paripurna

Saat menjadi Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Zita sempat ramai dikritik publik. Zita pernah dituding bolos dalam rapat paripurna DPRD DKI pada 29 Juli 2024. Rapat yang membahas usulan penyusunan Raperda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD tahun anggaran 2023 tersebut menjadi sorotan karena hanya segelintir pimpinan DPRD yang hadir

Zita kemudian mengklarifikasi tuduhan tersebut. Ia mengatakan tidak menghadiri rapat paripurna saat itu dikarenakan tengah melakukan aktivitas politik pada tanggal tersebut.

"Rapur kemarin terkait rapat pandangan fraksi di mana bukan paripurna mengambil keputusan sehingga memang dimungkinkan dan di bolehkan dan memungkinkan dipimpin oleh salah satu pemimpin saja," kata Zita.

"Kebetulan, Senin kemarin bukan jadwal saya memimpin rapat (paripurna). Sehingga saya tidak hadir dan melakukan aktivitas kedewanan, aktivitas politik, dan aktivitas lainnya," ungkap dia. (P-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akmal

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat