Polisi Diminta Segera Ungkap 15 Identitas Tersangka untuk Lindungi Proses Penegakan Hukum
TUNTUTAN untuk mengungkap identitas para tersangka dalam kasus perlindungan situs judi online (judol) yang melibatkan pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) semakin menguat.
Para pakar dan pengamat mendesak agar transparansi dilakukan dalam penegakan hukum untuk menjaga integritas institusi.
"Pengungkapan identitas pelaku adalah langkah penting agar kasus ini tidak dianggap sepele oleh masyarakat. Kita perlu menjaga agar tidak muncul asumsi negatif tentang kepolisian," ungkap Pakar Kebijakan Publik Trubus Rahadiansyah, Kamis (7/11).
Trubus menekankan, pentingnya keterbukaan dalam proses penyidikan, terutama ketika isu ini berkaitan dengan kebijakan negara.
Trubus juga menggarisbawahi bahwa keberhasilan pemberantasan judi online merupakan perintah dari Presiden yang harus dijalankan secara transparan.
"Kita harus memperlihatkan kepada publik bahwa kita serius dalam menangani masalah ini," tambahnya.
Dalam kesempatan lain, Pengamat Kepolisian Bambang Rukminto juga sependapat. Ia meminta pihak kepolisian untuk segera mengungkap identitas 15 tersangka yang terlibat.
Bambang memahami ada kebijakan yang memberikan diskresi kepada penyidik untuk tidak mengungkap identitas. Namun ia menekankan bahwa terdapat batasan waktu yang diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan.
“Tanpa mengungkap identitas tersangka, potensi abuse of power seperti penculikan oleh aparat hukum dapat terjadi, yang jelas-jelas melanggar hak asasi warga negara,” jelas Bambang.
Sebelumnya, pihak kepolisian telah menetapkan 15 orang sebagai tersangka terkait perlindungan situs judi online. Dari jumlah tersebut, 11 di antaranya merupakan pegawai dan staf ahli di Kemenkomdigi, sementara 4 orang lainnya adalah warga sipil.
Dalam tindakan selanjutnya, polisi juga melakukan penggeledahan di sebuah ruko yang berfungsi sebagai kantor satelit di Bekasi, yang diduga dikelola oleh tiga individu berinisial AK, AJ, dan A.
Identitas ketiga orang ini masih belum jelas apakah mereka pegawai Komdigi atau tidak.
Di kantor satelit tersebut, terdapat 12 orang yang bekerja, dengan 8 di antaranya sebagai operator dan 4 lainnya sebagai admin. Mereka bertugas mengumpulkan daftar situs judi online yang harus diperhatikan.
Salah seorang pegawai Komdigi yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa terdapat sekitar 1.000 situs judi online yang dijaga agar tidak diblokir, sementara 4.000 situs lainnya telah dilaporkan untuk pemblokiran.
Dari aktivitas ini, pelaku mengklaim memperoleh keuntungan sebesar Rp8,5 juta per situs yang dilindungi, sementara mereka membayar upah kepada pegawai admin dan operator sebesar Rp5 juta per bulan.
Situasi ini menambah tekanan kepada pihak berwenang untuk segera mengambil langkah tegas demi kepercayaan publik dan penegakan hukum yang lebih baik. (Z-10)
Terkini Lainnya
TUNTUTAN untuk mengungkap identitas para tersangka dalam kasus perlindungan situs judi online (judol) yang melibatkan pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) semakin menguat.
Para pakar dan pengamat mendesak agar transparansi dilakukan dalam penegakan hukum untuk menjaga integritas institusi.
Inilah Peran Keponakan Megawati dalam Kasus Judol Kementerian Komdigi
LKDI Minta Polisi Usut Beking Pegawai Komdigi yang Terlibat Judi Online
Polisi Ungkap Modus Lindungi Situs Judi Online Agar Tak Diblokir
Dugaan Keterlibatan 16 Pegawai Kemkomdigi dalam Judi Online, Wamen Nezar Patria: Langkah Tegas diambil
16 Jadi Tersangka, Polri Sita Aset Kasus Perlindungan Judi Online
Peran Alwin Kiemas jadi Bendahara di Kasus Judi Online Kementerian Komdigi
Alwin Jabarti Kiemas Disebut Keponakan Megawati, PDIP: Nggak Kenal
Polisi Tangkap Dua Tersangka Judi Online yang Sempat Kabur ke Luar Negeri
Transformasi Zakat di Era Digital: Kiprah Baznas Selama Dua Dekade (2001-2024)
Drama Nasib Honorer Pasca-UU ASN
Takdir Mahmoud Abbas Pascaperang Gaza
PLTN di Tengah Dinamika Politik dan Korupsi, Siapkah Indonesia Maju?
Setelah 30 Kali Ditolak MK
Dokter Buruh
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap