Pertemuan Megawati-SBY Dinilai Minim Faedah

SEMANGAT rekonsiliasi nasional makin mendengung di tengah rencana pertemuan antara Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati dan Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Presiden RI Prabowo Subianto. Namun, rekonsiliasi tersebut dinilai tak signifikan jika merembet pada urusan pertemuan Megawati dengan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Peneliti senior Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Firman Noor berpendapat, tidak mudah bagi Megawati untuk memaafkan seseorang. Di sisi lain, posisi Partai Demokrat yang saat ini diketuai oleh anak sulung SBY, Agus Harimurti Yudhoyono, juga tidak terlalu strategis dalam peta perpolitikan Tanah Air.
"Dari delapan partai (di DPR RI), Demokrat termasuk yang di posisi buncit. Bukan kekuatan yang signifikan," ujarnya kepada Media Indonesia, Sabtu (18/1).
Pada Pemilu Legislatif 2024, PDI Perjuangan berhasil memepertahankan kemenangan dua edisi sebelumnya sebagai partai yang memperoleh suara terbanyak. Partai Gerindra sendiri berada di posisi ketiga, di bawah Partai Golkar. Adapun Partai Demokrat menduduki peringkat ketujuh, satu posisi di atas Partai Amanat Nasional.
Meskipun Partai Demokrat bergabung dalam koalisi pemerintahan Prabowo, Firman menilai pertemuan Megawati dengan SBY tidak diperlukan bagi PDI Perjuangan. Ibaratnya, PDI Perjuangan justru menurunkan derajat sebagai partai dengan anggota legislatif terbanyak di Senayan saat ini.
Oleh karena itu, status quo antara Megawati dan SBY yang saat ini menjabat sebagai Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu masuk akal saja untuk dipertahankan. Lagi pula, baik PDI Perjuangan maupun Partai Demokrat juga tetap bekerja sama di beberapa daerah saat Pilkada 2024 lalu.
"Keduanya juga sudah merasa lebih baik tidak berdekatan. Jalan masing-masing, enggak saling ganggu. Demokrat udah nyaman dengan yang sekarang, enggak ada masalah," kata Firman. (Tri/I-2)
Terkini Lainnya
Demokrat: Rekaman Suara SBY Kritik Kapolri Palsu
PDIP Tegaskan bukan Oposisi Pemerintah Prabowo, Apa Bedanya dengan Era SBY?
Kenang 20 Tahun Tsunami Aceh, Mentrans Iftitah: Momen Penting Bangun Negeri
Kata Gerindra soal Isi Pertemuan Prabowo dengan SBY di Cikeas
Ahmad Luthfi Merasa Dekat dengan SBY
SBY Sebut Pemenang ESG Award 2024 SBM ITB Pahlawan Nyata di Bidang Keberlanjutan Lingkungan
Jakarta LavAni Livin Transmedia Bidik Juara Proliga 2025
Bertemu SBY, Prabowo Bakal Canangkan Lembaga Investasi
Raja Kecil dan Sarang Lebah Birokrasi
100 Batalion Teritorial: Ketahanan Pangan atau Reposisi Militer?
Drama Demokrasi (Dramoksi) Indonesia 2024
Proyek Genom Manusia, Pedang Bermata Dua
Kebijakan Imperialisme Trump
Penyehatan Tanah untuk Peningkatan Produktivitas Pertanian
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap