visitaaponce.com

Kapolri Sebut Sinergi dengan NU Dibutuhkan untuk Jaga Keamanan Nasional

Kapolri Sebut Sinergi dengan NU Dibutuhkan untuk Jaga Keamanan Nasional
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo(Dok.NU)

KAPOLRI Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut sinergi dengan Nahdlatul Ulama (NU) dibutuhkan untuk menjaga keamanan dan kondusifitas nasional.

Listyo menjelaskan Global Terrorism Index menyebut Indonesia masih berada pada peringkat 31 dari 163 negara perihal terorisme. Artinya, terorisme masih ada, tetapi serangan teror jauh menurun.

“Terima kasih, NU menjadi yang paling depan dalam hal ini,” kata Listyo pada Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama (Konbes NU) di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Rabu (5/2).

Listyo menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi tidak lepas dari stabilitas keamanan nasional. Keamanan mendukung terwujudnya peningkatan ekonomi.

Ia menyebut keterjagaan kamtibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat) dapat mendukung pertumbuhan ekonomi terjadi. "Pertumbuhan ekonomi tidak terjadi kalau tidak ada stabilitas kamtibmas," ujarnya.

Listyo menyampaikan bahwa NU dan Polri bisa bekerja sama di seluruh tingkatan kepengurusan. Sebab, NU memiliki sumber daya dan kepengurusan hingga tingkat desa.

"Ini tentunya akan sangat baik kalau kemudian bisa dikolaborasikan dengan seluruh elemen bangsa, kementerian dan lembaga, termasuk Polri," ujarnya.

Kolaborasi itu dapat dilakukan dalam berbagai hal, seperti makan bergizi gratis, swasembada pangan, Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama, hingga peningkatan kualitas sumber daya manusia. 

"Harapan kami, NU terus bisa bersatu bersama dengan seluruh elemen khususnya Polri untuk bergandengan tangan, saling menguatkan untuk mewujudkan Indonesia maslahat, bangsa yang kuat, terhormat, dan sejahtera, bangsa yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur," ujarnya.

Listyo menyebut NU juga mendukung dalam menjaga empat pilar bangsa, yakni Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Undang-Undang Dasar 1945.

"Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika adalah empat pilar konsensus yang harus dijaga sampai kapan pun. Yang paling depan adalah Nahdlatul Ulama. Ini harus kita jaga, kita perjuangkan sampai kapan pun karena ini pilar," pungkasnya

Sementara itu, Rais Syuriyah PBNU Muhammad Nuh mengungkapkan pentingnya kolaborasi dan kerja sama dalam menjaga keamanan, khususnya terhadap ideologi bangsa dan negara. 

"Generasi ini terus berganti. Maka penanaman nilai-nilai Pancasila dan seterusnya nilai-nilai kebangsaan itu, nggak mungkin kepolisian melaksanakan sendirian. Oleh karena itu beliau (Kapolri) mengajak Nahdlatul Ulama untuk bersama-sama. Menanamkan nilai-nilai ke-Indonesia-an itu," katanya.

Nuh mengungkapkan selain keamanan, pihaknya bersama Polri juga menjalin kolaborasi di dunia pendidikan dan ekonomi

"Karena kepolisian pun juga punya bidang-bidang itu. Sehingga hubungan antara NU dan kepolisian itu semakin kuat. Bukan untuk siapa-siapa, bukan untuk apa-apa, tetapi demi menyongsong kejayaan 2045," pungkasnya. (faj/M-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat