visitaaponce.com

BotCake, Chatbot Gratis dan Tanpa Coding Bisa Bantu Kembangkan UMKM

BotCake, Chatbot Gratis dan Tanpa Coding Bisa Bantu Kembangkan UMKM
Chatbot BotCake pada layar telepon genggam dan Director dan Co-Founder Pancake Adiya Gupta.(Ist)

SUERVEI Pancake menemukan fakta bahwa hanya 15% dari usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia yang sudah menggunakan chatbot karena kurangnya kemampuan teknis dan kekhawatiran akan terkena biaya tinggi.

Pancake (www.pancake.id), platform teknologi all-in-one untuk segala kebutuhan bisnis, pemasaran, penjualan logistik dan retargeting, hari ini atau Kamis (30/9) mengumumkan bahwa BotCake semakin lengkap,

Kini BotCake menjadi chatbot yang paling canggih dan efektif kini semakin lengkap kemampuannya berkat penambahan fitur Live Video Selling, integrasi jasa pengiriman dengan JNE & SiCepat, dan mengimpor daftar pelanggan dari platform bot lain hanya dengan satu klik.

Fitur-fitur ini memperkaya kemampuan pembuatan order dan pengelolaan lead menggunakan AI (Artificial intelligence) yang sudah ada, dan tersedia gratis untuk seluruh pelanggan Pancake Core.

Dengan penambahan fitur ini, Pancake bertujuan untuk menjadi cara yang paling mudah, terjangkau dan efisien bagi UMKM untuk meningkatkan bisnis mereka menggunakan AI dan automatisasi.

Data dari firma riset Juniper menunjukkan bahwa dengan menggunakan AI+chatbot, pelaku industri ritel, perbankan dan kesehatan bisa menghemat biaya total hingga USD 6 miliar setiap tahunnya, dan penghematan biaya ini akan meningkat hingga 11 milyar Dolar AS di tahun 2023.

Mengapa demikian? Karena chatbot bisa mengurangi waktu interaksi yang dibutuhkan antarbisnis dan pelanggannya, sambil meningkatkan kepuasan pelanggan, sehingga meningkatkan efisiensi usaha.

Di samping efisiensi bisnis, keunggulan BotCake adalah dukungan jumlah pelanggan tidak terbatas untuk Instagram, WhatsApp dan Facebook, yang bisa mencapai ribuan hingga jutaan pelanggan sekaligus.

Pelaku bisnis kecil dan menengah di Indonesia bisa meningkatkan skala penjualan mereka hanya dengan beberapa langkah penerapan BotCake yang mudah.

Peran AI bantu UMKM di Indonesia

Saat ini, UMKM menyumbang lebih dari 60% dari produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Sangatlah penting bahwa UMKM dapat memanfaatkan teknologi digital untuk mengembangkan bisnis mereka, yang kemudian bisa membantu mengembangkan ekonomi Indonesia.

Dalam Expo UMKM baru-baru ini, Divisi Ekspor dan impor Kementerian Perdagangan (Kemendag) juga menekankan bahwa kunci daya saing UMKM Indonesia adalah bagaimana pebisnis mampu mengkomunikasikan produk dan layananannya secara baik, dan memiliki pola pikir yang lebih proaktif.

Dari sudut pandang teknologi, komunikasi efektif dan pola pikir yang lebih proaktif berarti tidak hanya sekadar cepat dalam menjawab pertanyaan pelanggan, tapi juga menggunakan cara-cara yang lebih cerdas dalam berinteraksi.

Ini adalah nilai keunggulan yang ditawarkan AI dalam BotCake, membantu UMKM dalam menjangkau kembali dan re-target pelanggan lama, mengklasifikasikan dan personalisasi pesan untuk setiap kelompok pelanggan.

Selain itu, membantu UMKM untuk mengoptimalkan tingkat kesuksesan penjualan melalui statistik efektivitas setiap kampanye, broadcast dan jangkau jutaan pelanggan hanya dengan satu klik tanpa biaya, dan 
tingkat penyerapan AI dan automatisasi UMKM Di Indonesia

Berdasarkan survei yang dilakukan Pancake ke UMKM di Indonesia, walaupun semua usaha memiliki kanal pemasaran atau penjualan digital seperti di Facebook, Instagram maupun WA, dan lebih dari 65% responden pernah mendengar atau mengetahui tentang teknologi AI dan automatisasi, hanya 15% bisnis yang sudah menggunakan chatbot.

Bagi perusahaan yang belum menggunakan chatbot, kekhawatiran mereka yang utama adalah tidak punya pengetahuan teknis untuk mengoperasikannya (40%), tidak tahu bagaimana menerapkannya (30%), dan was-was akan biaya yang perlu ditanggung (30%).

Seluruh (100%) bisnis yang sudah menggunakan chatbot setuju bahwa teknologi ini bisa meningkatkan kecepatan respon pelanggan, dan lebih dari 50% mengatakan bahwa teknologi chatbot bisa mengurangi pekerjaan manual secara signifikan.

“Walaupun UMKM di Indonesia sudah pernah mendengar mengenai AI dari berita, ternyata sebagian besar belum menerapkannya dalam bisnis karena budget yang terbatas dan kurangnya kemampuan teknis," kata Aditya Gupta, Director dan Co-Founder Pancake pada keterangan pers, Kamis (30/9).

"Walau pada kenyataannya, teknologi ini bisa diterapkan dengan mudah dan tanpa biaya yang besar,” jelas Aditya Gupta.

“Di samping tersedia secara gratis, BotCake tidak membutuhkan koding maupun pengetahuan teknis yang tinggi untuk membangun bot pintar untuk merespons pertanyaan pelanggan," tuturnya.

"Siapapun dengan komputer dan akses ke internet bisa memulai penggunaan bot untuk pemasaran dan layanan pelanggan bisnis mereka di Instagram, WhatsApp dan Facebook,” papar Aditya

Dengan menggunakan perangkat gratis dan tutorial yang disediakan oleh BotCake di https://promo.pancake.id/guide, UMKM bisa mulai hanya dengan empat langkah mudah.

Pertama, menetapkan tujuan penggunaan chatbot dan menyusun konten yang bisa memandu pelanggan. Kedua,
mengatur template untuk menentukan alur BotCake sehingga pesan bisa dikirimkan secara otomatis.

Ketiga,  mengatur dan sesuaikan terus sambil berjalan untuk membuatnya lebih interaktif. Keempat, meningkatkan skala bisnis dengan mengintegrasikannya dengan produk Pancake lainnya.

Kisah Sukses Bisnis 

Joven Alpazar menjalankan berbagai jenis bisnis sejak 2020, mulai dari menjual jaket, bibit tanaman dan produk lain. Di bulan September 2020, ia mencoba menggunakan Facebook Ads dan memulai pemasaran langsung via WA, tapi sulit untuk mendapatkan penjualan dan meningkatkan skala bisnisnya.

Kemudian ia mengikuti tutorial di Grup FB Pancake untuk menerapkan Round Robin dan BotCake.

Dengan ini ia bisa melakukan broadcast produknya ke ribuan pembeli potensial di berbagai platform yang berbeda, dan semua chat serta komentar di seluruh jejaring sosial yang dikelolanya dikelola secara otomatis dan CRM sudah terintegrasi ke sistem, sehingga timnya cuma perlu mensortir leads yang masuk dan meningkatkan konversi penjualan.

Setelah tiga bulan, ia berhasil meningkatkan angka penjualan mencapai Rp 2 miliar, mengurangi biaya per pesan sebesar 1000 Rupiah, dan mengirimkan 837 paket penjualan dalam satu hari. (RO/OL-09)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat