Di Era Digital Managed Services Bisa Jadi Cara Efisiensi
MANAGED services bagi perusahaan di era digital saat ini makin dibutuhkan. Solusi digital di Indonesia dengan standar internasional mulai memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk mengadopsi teknologi tanpa membenagun infrastruktur sendiri.
"Kami ingin menunjukkan kepada industri bahwa opsi untuk melakukan transformasi digital dengan cara efisien sudah ada. Perusahaan tak perlu takut masuk ke dunia digital karena opsi manage service dapat membantu mereka mengelola infrastruktur dan keamanan siber tanpa biaya besar," ujar Presiden Direktur FDS PAC Group Sutjahyo Budiman dalam diskusi Managed Services for Efficiency: Enhancing Operations, Network, and Security, di Jakarta belum lama ini.
Menurut Sutjahyo, kesiapan infrastruktur keamanan siber di Indonesia saat ini masih bergantung pada tingkat kesadaran dan kesiapan masing-masing perusahaan.
“Kalau dibilang siap, bisa jadi siap; kalau dibilang tidak siap, memang belum sepenuhnya siap. Tapi semua itu tergantung kesadaran dari perusahaan masing-masing," tambahnya.
Ia mengajak perusahaan menengah dan kecil untuk mempertimbangkan managed service dari vendor-vendor tersertifikasi untuk membantu mereka dalam mengelola keamanan data.
Sutjahyo juga menyampaikan bahwa solusi keamanan siber melalui managed service bukan hanya tren di Indonesia. Tetapi, sudah menjadi praktik umum di perusahaan-perusahaan besar di negara maju.
Ia mencontohkan bahwa perusahaan besar di Amerika dan Eropa bahkan lebih memilih menggunakan manage service demi efisiensi, termasuk perusahaan-perusahaan dari daftar 500 besar Forbes.
"Banyak perusahaan di negara maju menggunakan managed service untuk efisiensi. Mereka tidak melakukannya sendiri karena ini memungkinkan mereka untuk berfokus pada bisnis inti sambil tetap terlindungi secara digital," tuturnya.
Managed services, menurutnya, tidak hanya memberi efisiensi dari sisi biaya, tapi juga memastikan perusahaan memiliki akses ke teknologi terkini yang sulit mereka kelola sendiri.
Perusahaan Menengah dan Kecil Bisa Hemat
Sutjahyo mengakui bahwa dalam ekosistem bisnis Indonesia yang memiliki banyak perusahaan menengah dan kecil, transformasi digital sering dianggap mahal dan berisiko.
Namun, ia menekankan pentingnya kolaborasi dengan mitra managed service yang sudah teruji.
“Mengembangkan teknologi AI atau infrastruktur keamanan sendiri itu mahal. Dengan managed service, perusahaan bisa mendapatkan layanan tersebut dengan harga terjangkau dan tingkat keamanan yang tinggi, karena mitra managed service sudah teraudit dan tersertifikasi oleh pihak ketiga," ujarnya.
Mengambil contoh dari industri perbankan, Sutjahyo menjelaskan bagaimana regulasi ketat dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) mendorong praktik keamanan yang optimal.
“Industri finansial punya standar tinggi, misalnya permintaan redundansi dan batas waktu downtime yang ketat. Ini membuat mereka sangat sadar akan pentingnya keamanan data," jelasnya.
Ia berharap kesadaran serupa dapat tumbuh di industri lain yang mungkin tidak memiliki regulasi ketat seperti perbankan, namun tetap membutuhkan perlindungan data yang kuat. (Z-10)
Terkini Lainnya
Perusahaan Menengah dan Kecil Bisa Hemat
OJK Akselerasi Pengembangan dan Penguatan Perbankan Syariah
NU, Islam Nusantara, Fiqh Peradaban dan Humanitarian Islam: Suatu Upaya Memperkuat Keterlibatan Global
Keamanan Siber sebagai Pilar Ketahanan Negara
Misteri Robekan Senyap Megathrust di Indonesia
Jangan Sia-siakan Hak Demokrasi: Jadilah Pemilih Cerdas
Kematian Sinwar dan Perang Abadi
Tantangan Kesehatan Pemerintahan Prabowo
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap